GAIB! Masa Kegelapan Tanah Jawa Jaman Dulu, Jauh Sebelum Syekh Subakir

17 Januari 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi GAIB! Masa Kegelapan Tanah Jawa Jaman Dulu, Jauh Sebelum Syekh Subakir /Aljoscha Laschgari/Pexels

PORTAL SULUT - Kisah sejarah gaib tanah Jawa, jauh sebelum kedatangan Syekh Subakir.

Sejarah awal pulau Jawa seolah terbungkus oleh misteri, karena tidak sama sekali di ketahui keberadaanya oleh dunia sampai pulau ini di kunjungi oleh peziarah dari China, Fa Hien pada tahun 412 Masehi.

Berdasarkan buku sejarah gaib tanah Jawa, karangan CW leadbeater, cetakan 1 Maret 2015.

Baca Juga: Inilah Tanggal Lahir Keramat dan Mistis, Ucapannya Paling Makbul Menurut Primbon Jawa

Disebutkan pada 2,000 tahun sebelum Masehi (SM), pulau Jawa sudah menjadi koloni bangsa Atlantis, tapi saat Atlantis hancur Jawa menjadi negeri terpisah.

Dilansir portal.sulut.pikiran-rakyat.com, unggahan dari kanal YouTube Tagar Mister.

Nah, disaat Masih di kuasai oleh bangsa Atlantis inilah ajaran gaib hitam dan sesat mulai di ajarkan kepada penduduk yang tinggal di pulau Jawa ini.

Sehingga pengaruh aliran sesat itu kemudian semakin kuat dan merusak tatanan kehidupan yang ada saat itu.

Mereka memuja dewa yang kejam yang selalu meminta persembahan manusia dan hidup di bawah bayang-bayang tirani tanpa kesempatan untuk melepaskan diri.

Pada zaman itu, mereka di perintah oleh raja yang merangkap imam agung dari aliran hitam itu.

Baca Juga: Awas! Primbon Jawa Sarankan 3 Weton ini Ubah Sifat, Kalau Tidak Bakal Miskin Permanen

Di antara raja ini ada seorang yang sungguh fanatik dalam kepercayaan aliran hitam itu.

Sang raja memiliki keyakinan bahwa hanya dengan menjalankan praktik kepercayaan yang mengorbankan darah setiap hari, wilayahnya dapat di selamatkan dari kehancuran.

Hal ini di dasari keyakinan bahwa, dewa-dewa ganas dan harus darahlah yang memegang kendali atas pulau Jawa pada saat itu.

Para dewa telah membuktikan kekuatan dahsyatnya dengan letusan Gunung berapi berulang-ulang dan bencan-bencana alam lainnya.

Raja tersebut lalu memutuskan untuk melakukan sebuah pemagaran gaib demi untuk tetap menjaga dan memelihara perlindungan atas pulau Jawa.

Salah satu caranya dengan praktik ilmu gaib dari para ahli sihir.

Hal ini di lakukan agar kelak semua sesembahan darah kepada dewa-dewa haus darah yang bercokol di seluruh Jawa tetap di lanjutkan di sepanjang abad-abad yang akan datang.

Demi terwujudnya maksud itu, dia kemudian menciptakan mantera yang sangat kuat di atas pulau Jawa agar aliran hitam.

Yang dianutnya tersebut tak akan lenyap selamanya, efek dari hal itu Masi dapat di lihat baik secara etheris maupun astral dalam bentuk awan gelap yang besar melayang-layang di atas pulau Jawa.

Awan hitam ini, anehnya kelihatan seolah-olah seperti terhambat pada titik-titik tertentu.
Sehingga tidak lantas terbawa oleh angin dan tetap tinggal pada tempatnya.

Titik-titik lokasi awan hitam ini sengaja di magnetisir oleh raja, dekat dengan kawah-kawah gunung berapi.

Salah satu alasannya adalah karena kawah-kawah tersebut biasanya di tempati oleh beragam jenis mahluk-mahluk halus.

Baca Juga: Ada yang Aneh? Jika Rasakan 6 Hal Ini, Segera Cabut karena Makhluk Halus Mendekatimu

Sehingga mahluk-mahluk gaib itu dapat di perintah oleh sang raja.

Kemudian pada 1,200 tahun SM terjadi invasi secara damai terhadap pulau Jawa oleh raja vaivasvata manu yang beragama Hindu.

Mereka datang secara damai tinggal di pantai pada akhirnya membentuk kota perdagangan kecil yang independen.

Seiring waktu kekuatan para pendatang Hindu ini meningkat pesat dan akhirnya menjadi dominan dalam komunitas.

Akan tetapi walaupun agama Hindu telah di terima oleh penduduk namun dalam kenyataanya pemujaan lama terhadap ajaran sesat tetap di laksanakan dan praktik ilmu gaib malah makin menjamur.

Melihat kondisi tersebut Raja vaivasvata yang berkuasa saat itu meminta untuk mengirimkan ekspedisi ke Jawa pada tahun 78 Masehi.

Ekspedisi ini di lakukan untuk mengangkat pengaruh buruk dari aliran sesat yang sudah membumi di tanah Jawa tersebut.

Pemimpin ekspedisi ini di pimpin oleh ahli spritual bernama aji saka atau sakaji.
Aji saka ini sangat memahami tugas yang di embannya.

Baca Juga: Siap-siap! Sabdo Palon dan Pasukan Alam Eyang Lawu Siap Hancurkan Pulau Jawa, Ini Kata Si Mbah

Aji saka lalu menanam benda yang berdaya magnet kuat yang telah di mantri di tujuh tempat di pulau Jawa.

Untuk menyingkirkan pengaruh aliran hitam dari tanah Jawa ( tumbal bagi tanah Jawa ).

Untuk tempat menguburkan tumbal atau jimatnya yang Paling penting dan kuat.

Aji saka memilih perbukitan yang mengarah ke sungai progo, tempat yang sangat dekat dengan titik pulau Jawa.

Legenda mengenai aji saka ini dalam berbagai cerita juga di anggap melambangkan kedatangan Dharma ( ajaran dan peradaban Hindu-buddha) ke pulau Jawa.

Akan tetapi penafsiran lain beranggapan bahwa kata saka adalah berasal dari istilah dalam bahasa Jawa saka atau Soko yang berarti penting, pangkal atau asal-mula, maka namanya bermakna "raja asal mula" atau "raja pertama".

Mitos ini mengisahkan mengenai kedatangan seorang pahlawan yang membawa peradaban.
Tata tertib dan keteraturan di Jawa, karena aji saka telah mengalahkan raja jahat prabu dewata cengkar sang penguasa hitam yang kala itu menguasai pulau Jawa.

Legenda ini juga menyebutkan bahwa aji saka adalah pencipta tarikh tahun saka.

Atau setidak-tidaknya raja pertama yang menerapkan sistem kalender Hindu di Jawa.
Tumbal aji saka untuk menangkal kekuatan hitam pun bertahan hingga beratus-ratus tahun kemudian.

Hingga sampai pada keadaan di mana jin kembali berkuasa, hujan darah di mana-mana, bencana merajalela.

Pada masa ini berkembanglah beberapa aliran ilmu gaib di pulau Jawa.

Di antaranya, kejawen, klenik, dan kebatinan.
Lalu pada abad ke 13 datanglah syekh Subakir seorang ulama yang di kirim kesultanan turki Utsmaniyah ke tanah Jawa.

Syekh Subakir adalah seorang ulama besar yang di kirim untuk menumbal tanah Jawa dari pengaruh negatif dari mahluk halus saat awal penyebaran ajaran Islam di Nusantara.

Karena syekh Subakir mengetahui kondisi pulau Jawa banyak di pengaruhi unsur gaib yang sangat menganggu.

Lalu, syekh subakir membawa batu hitam dari Arab yang telah di rajah.

Kemudian dengan karomah yang di milikinya batu hitam rajah aji kalacakra tersebut di pasang di tengah-tengah tanah Jawa.

Yaitu di puncak Gunung tidar, Magelang, karena gunung tidar di percayai sebagai titik sentral atau pakunya tanah Jawa.
Hasilnya kekuatan gaib yang menganggua di pulau Jawa dapat di halau.

Pada masa ini ilmu kebatinan berkembang lagi menjadi beberapa cabang yaitu, ketabiban, kawaskitaan, kesaktian, Kanuragan, kekebalan, pengasihan, termasuk juga tenaga dalam.

Kemudian peninggalan syekh Subakir pemagaran gaib terhadap pengaruh negatif kemudian di lanjutkan oleh para wali songo.
Para wali ini mengajarkan ajaran Islam, salah satu di antaranya yang terkenal yaitu sunan Kalijaga, Wallahu alam.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler