Dampak Adopsi Boneka Arwah, Begini Menurut Pandangan Islam

8 Januari 2022, 10:02 WIB
Ilustrasi boneka arwah. /iStockphoto/altmodern

PORTAL SULUT - Boneka sudah menjadi sangat familiar bagi kita semenjak kecil.

Boneka adalah benda yang lucu menjadi teman bermain bahkan menjadi teman tidur anak-anak.

Namun apa jadinya jika orang dewasa pun kepincut dengan boneka. Bahkan menganggapnya sebagai anak sendiri.

Disisi lain, bahwa benarkah fenomena mengadopsi boneka dan menyanjungnya sudah dikawatirkan oleh Rasulullah sejak dulu?

Baca Juga: Ingin Bahagia Dunia Akhirat? Berbuat Baik ke Orang Iki Kata Syekh Ali Jaber

Dilansir Portal.sulut.com, Sabtu 8 Januari 2022 melalui kanal YouTube @Islam Populer begini penjelasan mengadopsi boneka arwah menurut pandangan Islam.

Boneka memang tak ada duanya dan selalu menarik perhatian khususnya anak-anak. Namun penggunaannya masih kadang menjadi perdebatan orang tua, apalagi bagi penganut Agama Islam.

Beberapa orangtua mengkhawatirkan Iman anaknya jika terus-menerus berinteraksi dengan boneka.

Kekhawatiran ini tentu beralasan, karena boneka menyerupai bentuk patung, sementara dalam Islam patung dianggap bisa menjadi perantara menuju kesyirikan.

Membayangkannya saja membuat bulu kuduk merinding bukan. Apalagi jika sudah terjadi dalam kehidupan nyata tapi para orangtua bisa bernafas lega.

Karena ulama memiliki pendapat tentang penggunaan boneka dan tidak menyamakannya dengan patung. Hal ini sesuai dengan pendapat banyak ulama dari mazhab Maliki, Syafi'i dan Hambali yang mengharamkan gambar dan patung kecuali boneka.

Dijadikan mainan anak-anak masih sejalan dengan pemikiran ulama lain. Imam nawawi misalnya, ia juga sepakat dengan hal ini bahwa boneka yang termasuk mainan anak-anak adalah bentuk keringanan.

Baca Juga: Rahasia Obat Segala Macam Penyakit Menurut Syekh Ali Jaber

Sehingga dibolehkan untuk dijadikan mainan. Alasan boneka diperbolehkan jadi mainan anak-anak adalah karena hadits Aisyah radhiallahu anha yang tak lain adalah istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

"Aku dahulu pernah bermain boneka disisi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, aku memiliki beberapa sahabat yang biasa bermain bersama ku. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masuk dalam rumah. Mereka pun bersembunyi dari beliau lalu beliau menyerahkan mainin padaku satu demi satu lantas mereka pun bermain bersama ku," (Hadits riwayat Muslim).

Dari hadits tadi tentu kita bisa sedikit paham tentang penggunaan boneka secara umum. Mayoritas ulama berpendapat bahwa boneka boleh-boleh saja dimainkan dengan syarat selama dijadikan media untuk mainan anak-anak saja, tanpa niat lebih.

Sedangkan ulama Hambali memberikan syarat tambahan kepada hukum boneka dalam Islam dan syarat ini.

Sebaiknya memang dipatuhi oleh para orangtua, sebelum membelikan anak mereka boneka lucu sebagai kado.

Menurut Imam Hambali, boneka seharusnya tidak memiliki kepala atau anggota badannya tak lengkap, sehingga tak dianggap seperti makhluk bernyawa.

Lalu pernahkah anda membelikan boneka dengan jenis rupa? melalui dalil tadi orang tua dianjurkan untuk lebih bijak dan tak asal memperkenalkan boneka pada buah hati mereka.

Jadi selama boneka tersebut tidak menyerupai makhluk, dan hanya ditujukan untuk mainin dan bukan pacangan, maka hukumnya masih diperbolehkan.

Jika desain boneka sengaja dibuat seperti makhluk hidup, bagian wajah atau anggota dan boneka, arus terlihat tak sempurna dan tak mirip dengan aslinya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Wudhu di Kamar Mandi? Berikut Penjelasan Usatadz Adi Hidayat

Tujuan boneka untuk dimainkan bukan untuk dipajang apalagi disembah. Sementara itu boneka yang wujudnya imajinatif atau tidak seperti aslinya boleh dimainkan.

Mainan yang bentuknya seperti manusia atau hewan imajinatif atau yang wujudnya berbeda dengan aslinya diperbolehkan untuk diberikan ke anak-anak.

Misalnya mainan kuda poni dengan tanduk dan sayap atau boneka rusa berwarna ungu atau hijau bisa diberikan.

Hal ini Senada dengan hadits Aisyah radhiallahu anha Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah tiba dari Perang Tabuk atau Khaybar. Sementara kamar Aisyah ditutup dengan kain penutup, ketika ada angin yang bertiup kain tersebut tersingkap hingga mainan boneka Aisyah terlihat.

Beliaulu lalu bertanya, wahai Aisyah apa ini? Aisyah menjawab, itu mainan boneka aku. Lau Beliau juga melihat patung kuda yang mempunyai dua sayap.

Beliau bertanya, lalu yang aku lihat di tengah-tengah boneka ini apa? Aisyah menjawab, boneka kuda. Beliau bertanya lagi, lalu yang ada di bagian atasnya itu apa? Aisyah menjawab dua sayap.

Beliau bertanya lagi, kuda mempunyai dua sayap macam jawab. Tidakkah engkau pernah mendengar bahwa Nabi Sulaiman mempunyai kuda yang punya banyak sayap? Aisyah berkata liar lalu tertawa hingga aku dapat melihat giginya (Hadis Riwayat Abu Daud).

Lalu bagaimana dengan spirit Doll boneka ini? Juga disebut sebagai boneka arwah dan bisa membawa pemiliknya kepada keberuntungan.

Jika dilihat bentuknya dengan seksama tentu kalian akan tercengang karena sangat persis seperti baik nyata beresnya boneka itu.

Bahkan boneka itu diperlakukan layaknya baik dan makhluk hidup. Tentu ini sudah melenceng dari ajaran Rosulullah.

Membeli boneka lucu mainan memang sudah sering dilakukan. Namun jika tak digunakan terkadang boneka tersebut malah berakhir jadi pajangan.

Padahal Rasulullah sangat menghindari perbuatan ini, para ulama sepakat bahwa gambar yang diharamkan adalah gambar makhluk bernyawa, seperti manusia atau hewan.

Dengan kata lain, hukum menggambar makhluk hidup adalah dilarang. Hal ini didasarkan atas hadits Rasulullah sesungguhnya malaikat tidak akan masuk rumah yang didalamnya ada anjing, gambar, patung dan orang junub. (Hadits Riwayat Bukhari)

Lalu apa hubungannya dengan memajang boneka? Hadits tadi sebenarnya menjelaskan bahwa adanya gambar makhluk bernyawa di dalam rumah dapat membuat malaikat enggan memasuki rumah.

Jika kita kembali mengingat hukum memajang gambar, tentu kita paham jika hukum memajang boneka itu dilarang, sebagaimana hukum memajang foto di dalam rumah.

Menurut Islam, karena itu pun boneka adalah mainan yang dibolehkan dalam Islam dan hanya berfungsi sebagai mainan.

Lebih baik untuk tidak memajangnya di rumah, setelah digunakan anak-anak. Juga sebaiknya diberikan pengertian dan penjelasan umum, bahwa setelah bermain-main dengan boneka-boneka disimpan dengan baik ditempat yang telah disediakan seperti kotak atau lemari.

Meski ini juga merupakan tantangan yang berat bagi orangtua, bukan tugas yang mudah untuk mendidik anak-anak paham dengan boneka. Namun hal ini penting diajarkan sejak dini agar kelak akidah mereka bisa terjaga.

Sebab terlalu fanatik pada makhluk bisa membawa pada kesesatan meski tak semua pecinta boneka bisa dikategorikan sirik. Namun jika sudah tutup mata menolak kebenaran dan membayangkan boneka adalah sumber keberuntungan maka hal ini bisa mengantarkan pada kesyirikan.

Bahkan sudah bisa dikategorikan dan sebagai Syirik Akbar. Syirik Akbar merupakan perbuatan syirik yang dapat menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

Orang yang melakukan Syirik besar akan ditimpa tiga musibah, sebagai mana Allah berfirman.

"Telah diwahyukan kepada engkau dan juga Rosul-rasul sebelum engkau, apabila engkau berbuat syirik maka akan gugurlah seluruh amalanmu dan sungguh engkau akan menjadi orang yang merugi di neraka jahanam," (Alquran Surah Az-Zumar ayat 65).

Ancaman ini berlaku untuk umat Rasulullah Muhammad, dan juga umat seluruh utusan Allah sebelumnya. Demikian pula dalam ayat yang lain setelah menyebutkan para utusan-nya.

Allah kemudian berfirman mengenai mereka. "Kalau seandainya mereka berbuat kesyirikan, maka akan gugur seluruh amalan yang telah mereka lakukan. (QS Alquran surah Al-An'am ayat 88) ayat ini disampaikan kepada para Rasul padahal mereka Tentu saja tidak akan melakukan kesyirikan karena dijaga oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Jadi maksudnya adalah, seandainya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai manusia yang paling mulia serta surga akan terbuka kecuali diketuk oleh beliau juga melakukan kesyirikan maka amalannya akan gugur.

Apalagi orang-orang yang kedudukannya berada di bawah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jika seseorang meninggal dunia dalam kondisi berbuat maksiat misalnya sedang berzina, bunuh diri atau merampok llu meninggal karena ditembak polisi. Maka Ia bakal telah melakukan dosa besar yang mana belum sempat bertaubat sehingga terancam dengan neraka jahannam.

Akan tetapi masih ada kemungkinan bagi Allah untuk mengampuninya. Berbeda halnya jika dia meninggal dalam keadaan berbuat Syirik besar dan belum sempat bertobat. Maka mustahil diampuni oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana FirmanNya.

"Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari ayat-ayat Allah mendustakan ayat-ayat Allah, maka tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai unta bisa dimasukkan ke dalam lubang jerum," ( Aquran Surah Al-a'raf ayat 40).

Selain itu, mereka juga akan kekal di dalam neraka. Sebagaimana Allah berfirman.
"Sesungguhnya orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah, maka telah Allah haramkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka jahannam dan tidak ada penolong baginya. (Alquran surah Al-Maidah ayat 72).

Jika boneka-boneka bayi tersebut digunakan untuk kebaikan seperti saat ibu hamil belajar merawat bayi untuk memandikannya dan sebagainya.

Menurut para psycholog seperti dokter Rosmini, fungsinya memang jelas tapi jika dianggap sebagai anak sendiri bahkan diharapkan bisa tumbuh dan bekerja layaknya manusia sungguh ini menjadi halusinasi yang patut diwaspadai.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler