Jarang Diketahui! Ini 5 Kerajaan Maritim Paling Tangguh di Nusantara, Bangsa Eropa Pun Tunduk

7 Januari 2022, 13:58 WIB
Ini kerajaan maritim paling tangguh di nusantara /Istimewa/Indonesiabaik.com

PORTAL SULUT – Indonesia adalah negara kepulauan maka tidak mengherankan jika dalam sejarah Nusantara banyak berdiri kerajaan maritim yang berpengaruh.

Termasuk pada masa Islam dari Kesultanan Samudera Pasai, Aceh, Banten, Demak hingga Ternate dan Gowa-Tallo di kawasan Timur.

Masa kerajaan atau kesultanan Islam di Indonesia berlangsung sejak abad ke-12 masehi setelah fase sebelumnya yaitu masa kerajaan Hindu dan Budha.

Baca Juga: Bawa Berkah Bagi Orang Tua, 7 Weton Ini Bisa Sukses di Usia Muda,  Kami Salah Satunya?

Mulai muncul kerajaan atau Kesultanan bercorak Islam yang sekaligus semakin menggerus eksistensi kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.

Agama Islam masuk ke Nusantara diperkirakan sudah sejak sekitar abad ke-7 masehi.

Salah satu teorinya dibawa oleh kaum pedagang dari Timur Tengah.

Baca Juga: 5 Mobil Honda 20 Jutaan, Murah dan Masih Layak Untuk Zaman Sekarang

Selain itu ada beberapa teori lainnya yang menyebutkan orang-orang Gujarat, Cina maupun orang Nusantara sendiri yang membawa ajaran Islam dan kemudian berkembang dengan pesat.

Masih mengenai kerajaan maritim Islam di nusantara berikut ini adalah 6 Kerajaan maritim Islam yang terkenal Tangguh di nusantara menurut kanal YouTube Top Info.

Kesultanan Samudera Pasai.

Kesultanan Samudera Pasai berdiri pada abad ke-13 Kesultanan yang disebut-sebut sebagai kerajaan Islam pertama di nusantara.

Baca Juga: Jagoannya Cuan! 5 Shio Diramal Paling Tajir di 2022, Cepat Cek Shiomu di Sini

Ini terletak di Pantai Timur Sumatera atau kurang lebih di sekitar kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Letaknya yang strategis di Selat Malaka menjadikan Samudra Pasai sebagai salah satu kerajaan maritim paling berpengaruh.

Hal tersebut menjadikan kerajaan ini sering dijadikan tempat singgah kaum pedagang dari berbagai penjuru dunia maupun Nusantara.

Baca Juga: 2022 Adalah Tahun Karma, Indigo Tigor Otadan Ungkap Orang-orang Ini akan Dapat Balasannya

Selain sebagai kerajaan pedagang Kesultanan Samudera Pasai juga menjadi pusat pembelajaran agama Islam di Asia Tenggara sejak abad ke-14.

Bahkan lingkungan kerajaan pun dijadikan sebagai tempat para ulama berdiskusi keagaamn.

Kerajaan maritim Islam ini pun perlahan turun karena mulai digantikan dengan pelabuhan pelabuhan baru di Semenanjung Malaya.

Keadaan ini diperparah oleh datangnya Portugis yang berusaha menguasai dan juga memonopoli perdagangan jangan di Selat Malaka.

Baca Juga: Single Merapat! Ramalan Weton Berdasarkan Primbon Jawa, Temukan Jodoh Anda di Tahun 2022

Kerajaan Aceh Darusallam

Pendiri Kerajaan Aceh Darussalam adalah Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1507 masehi.

Kendati demikian ada versi yang meyakini bahwa embrio Kesultanan ini sudah ada sejak abad sebelumnya dengan pusat pemerintahannya di Utara Sumatera.

Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan yang besar.

Portugis yang sebelumnya pernah menguasai perdagangan Malaka berusaha menaklukan Aceh Darussalam.

Kejayaan kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yaitu pada tahun 1607 sampai tahun 1636 masehi.

Saat itu kesultanan Aceh Darussalam menguasai wilayah Utara Sumatera Utara Riau dan Jambi.

Kekuatan angkatan perang yang dimiliki kesultanan Aceh Darussalam pada era itu sangat besar.

Hal tersebut membuat bangsa-bangsa asing termasuk Portugis Inggris maupun Belanda harus berpikir 1000 kali untuk melawannya.

Setelah Sultan Iskandar Muda wafat kejayaan kesultanan Aceh Darussalam perlahan-lahan mulai meredup hingga akhirnya pada tahun 1873, Belanda menyatakan perang.

Kendati demikian, kerajaan Islam ini baru benar-benar ditaklukan pada tahun 1903.

Kesultanan Demak

Kerajaan atau Kesultanan Demak berdiri pada abad ke-16 Masehi dan merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa.

Demak berdiri di pesisir Pantai Utara Jawa, seiring dengan melemahnya Kerajaan Majapahit.

Menurut MC Ricklefs dalam bukunya the History of modern Indonesia in one thousand and two hundred tahun 2002, Kesultanan Demak muncul sebagai kekuatan khususnya di Jawa mewarisi legitimasi keberadaan Kerajaan Majapahit.

Pendiri Kesultanan Demak yaitu Raden Fatah yang merupakan anak dari raja Majapahit Brawijaya 5.

Kesultanan Demak adalah pelopor proses Islamisasi di hampir seluruh wilayah Jawa dengan peran penting Walisongo.

Kesultanan Banten

Kesultanan Banten berdiri pada tahun 1522 masehi.

Kesultanan Banten memiliki wilayah Barat Jawa serta bagian Sumatera hingga Kalimantan Barat.

Kerajaan maritim Islam ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung Kertayasa.

Posisi kerajaan ini sangat strategis mengingat lokasinya di Selat Sunda dan laut Jawa.

Pelabuhan Kesultanan Banten kerap dikunjungi para pedagang dari berbagai bangsa seperti Arab, Turki, Tiongkok, India, Melayu, Portugis, Belanda dan juga lainnya.

Kesultanan Ternate

Kerajaan Islam paling berpengaruh di kawasan Timur Indonesia terutama di Maluku Selatan kerajaan ini terletak di Halmahera bagian Barat di sebelah utara Tidore.

Selain itu kesultanan Ternate terkenal dengan perannya sebagai pemasok rempah-rempah terutama cengkih untuk para pedagang yang berasal dari Jawa, Melayu, Banten, Makassar serta Bugis.

Dalam perdagangan, Ternate bersaing dengan kerajaan Tidore ketika 2 kerajaan ini dalam masa paling buruknya Spanyol dan Portugis datang untuk memperkeruh suasana.

Kesultanan Ternate mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Baabullah dengan luas wilayah meliputi Maluku utara, Pulau Buru Seram, Sulawesi Utara serta Teluk Tomini.

Kesultanan Gowa Tallo

Kesultanan Gowa Tallo berpusat di Makassar dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di Sulawesi.

Terutama saat dipimpin oleh Sultan Hasanuddin yaitu pada tahun 1653 sampai tahun 1669 masehi.

Kerajaan Islam ini memiliki peran penting dalam pelayaran dan juga perdagangan.

Namun pada akhirnya Kesultanan Gowa-Tallo dikalahkan oleh VOC atau Belanda dalam perang Makassar.

Demikianlah tadi 6 Kerajaan maritim Islam yang pernah berjaya di Nusantara.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler