Bakal Terjadi Kiamat Kubro? Ternyata begini Ucapan Sakral Ki Semar

7 Januari 2022, 08:57 WIB
Ilustrasi fase sebelum kiamat besar terjadi /PIXABAY/PhoenixRisingStock

PORTAL SULUT - Ternyata ada sebuah ucapan Ki Semar dalam perjanjian Sabdo Palon yang jadi penyebab datangnya kiamat kubro.

Dalam perjanjian itu, jika ada yang melanggar akan terjadi goro-goro atau kiamat kubro.

Diantara ragam serat Jangka Jayabaya salah satunya bercerita tentang Syekh Subakir dan peranannya dalam membangun peradaban bangsa di tanah Jawa.

Baca Juga: Menggemparkan! Ramalan Kiamat di tahun 2022 Tidak Akan Terjadi, Alasannya Masih Ada 2 Hal Ini!

Konon ada semacam perjanjian antara Sabdo Palon sebagai pamomong atau danyang gaib tanah Jawa, dengan Syekh Subakir sebagai penyebar agama Islam generasi awal di Jawa.

Kisah tersebut muncul dalam tulisan Lontar kuno yang diperkirakan ditulis oleh Kanjeng Sunan Drajat atau setidak-tidaknya oleh murid, bisa juga pengikut beliau.

Syekh Subakir berhasil menempati pulau Jawa yang terkenal angker dan wingit, beliau juga berhasil bernegosiasi dengan danyang Jawa, sang penunggu gaib tanah Jawa untuk menyebarkan Islam di Jawa dengan Beberapa syarat.

Lantas bagaimana dan syarat apa sajakah yang harus dipenuhi Syekh Subakir tersebut.

Berikut isi percakapan, perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon yang Portalsulut.com kutip dari kanal Youtube Aliqul Chanel dengan vidio yang diunggah 31 Desember 2021.

Baca Juga: KIAMAT TIBA! ini Musibah dan Bencana yang Akan Terjadi di 2022 menurut Ramalan Jayabaya

Saat Syekh Subakir sampai di Pulau Jawa, beliau langsung menuju ke Gunung Tidar yang disebut titik pusat dari tanah Jawa.

Di puncak Gunung Tidar Syekh Subakir memasang tumbal berupa batu hitam yang sudah dirajah.

Batu tersebut mampu menetralisir daya magis dari bangsa jin.

Selama 3 hari 3 malam, batu tersebut mengeluarkan Hawa yang sangat panas sehingga membuat para lelembut terpaksa menyingkir ke Laut Selatan Jawa.

Hal itu pun mengusik ketenangan Ki Semar sang Danyang tanah Jawa, yang selama ribuan tahun telah menempati tempat itu.

Selanjutnya terjadilah adu kekuatan antara Syekh Subakir dengan Semar selama 40 hari 40 malam.

Karena sama-sama kuat terjadilah, sebuah perjanjian yang terkenal dengan sebutan perjanjian Sabdo Palon.

Berikut dialog Sabdopalon dengan Syekh Subakir yang terjadi di atas Gunung Tidar Magelang.

Dialog yang tertulis adalah dialog versi imajiner, yang penulis olah dari hikayat tersebut, dengan bahasa penulis sendiri.

Baca Juga: Ramalan Pakar Tarot Mulai Bulan Maret Sampai Juni 2022, Hati-Hati Pulau Berinisial S

"-Syekh Subakir: kisanak siapakah kisanak ini, tolong jelaskan kepada saya.

-Sabdopalon: aku ini Sabdo Palon pamomong atau penggembala tanah Jawa sejak zaman dahulu kala.

Syekh Subakir: Oh berarti kisanak ini adalah Danyang atau penguasa tanah Jawa ini, perkenalkan kisanak namaku adalah Syekh Subakir berasal dari tanah Syam Persia.

-Sabdo Palon: ada apa gerangan kau rawuh di tanah Jawa ini.

-Syekh Subakir: Saya diutus oleh Sultan Muhammad yang bertahta di negeri Instanbul untuk datang ke tanah Jawa ini.

Sabdo Palon: Ceritakanlah selengkapnya kisanak, supaya aku tahu duduk permasalahannya.

Syekh Subakir: Baiklah pada suatu malam Baginda Sultan Muhammad bermimpi menerima wisik atau Ilham dari yang akarnya Jagat Gusti Allah zat yang maha suci lagi maha Luhur, diperintahkan untuk mengutus beberapa orang alim ke tanah Jawa ini.

Sabdopalon: Jadi anda ini termasuk ulama itu tadi?

Syekh Subakir: Ya, saya salah satu dari itu sang yang dikirim Baginda Sultan. Adapun tujuan kami dikirim kemari adalah untuk menyebarkan wewarah Suci atau ajaran Suci dari agama suci yaitu Islam.

Singkat cerita Sabdopalon pun mengijinkan dengan beberapa syarat.

Sabdopalon : Baiklah jika begitu tapi dengan syarat-syarat yang harus kalian patuhi

Syekh Subakir: Apa syaratnya itu wahai sang danyang tanah Jawa.

Baca Juga: Ramalan Tahun 2022, Tahun Kembar Alias Tahun Petaka, Inilah Ramalan Pakar Tarot Madam Louise 6 Bulan Kedepan

Sabdopalon: Pertama jangan ada pemaksaan agama, dharma, atau kepercayaan.

Kedua jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah Buatlah yang bangunan luarnya tampak Cakra atau gaya Hindu Jawa walau isinya dalamnya Islam.

Jika mendirikan kerajaan Islam maka Ratu yang pertama harus dari anak campuran, maksud campuran adalah jika bapaknya Hindu maka ibunya Islam, jika bapaknya Islam maka ibunya harus Hindu.

keempat Jangan jadikan wong Jowo berubah menjadi orang Arab atau parsi biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa dengan kebudayaan Jawa walau agamanya Islam.

Karena agama atau saya sebut adalah Dharma yaitu lelaku hidup atau budi pekerti.

hati-hati jika sampai orang Jawa hilang Jawanya, hilang kepribadiannya, hilang budi pekerti yang adiluhur maka aku akan datang lagi, ingat itu 500 tahun lagi jika sarat-sarat ini kau abaikan, aku akan muncul membuat goro-goro.

Syekh Subakir: Oh baiklah, syarat pertama sampai keempat aku setujui, namun khusus sarat keempat Betapapun, aku dengan kawan-kawanku akan tetap menghormati dan melestarikan budaya Jawa yang adiluhur ini.
Namun jika suatu saat kelak karena perkembangan zaman dan ada perubahan maka tentu itu bukan dalam kuasaku lagi."

Itulah tadi percakapan antara Sabdopalon dan Syekh Subakir.

Memang susah untuk mengetahui keadaan asal-usul atau gambaran kondisi sebuah masyarakat jauh ke masa lalu.

Berdasarkan percakapan di atas apakah hal tersebut akan terbukti, dengan datangnya goro-goro, atau kiamat kubro.

Hal ini tentunya hanya bersifat ramalan saja dan belum bisa dibuktikan kebenarannya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler