PORTAL SULUT – Kitab Primbon Jawa sudah menjadi warisan turun temurun, yang diyakini oleh masyarakat Jawa sebagai rujukan dalam melihat nasib seseorang.
Tidak hanya itu, berkenaan dengan dengan rezeki pun, kitab Primbon Jawa juga sering dijadikan pedoman, lewat penanggalan lahir seseorang.
Hutang merupakan satu dari sekian banyak masalah manusia. Meski tidak banyak yang menginginkan adanya hal ini, namun tidak sedikit pula yang masih melakukan hutang saat ini.
Baca Juga: Menurut Primbon jawa, Begini Cara Cepat Melunasi Hutang dan Jadi Kaya Raya
Hutang memang bisa menjadi solusi dalam permasalahan ekonomi. Seseorang yang sedang dalam masalah ekonomi yang tinggi, biasanya memutuskan untuk berhutang.
Hal ini tidak lain karena hutang dirasa bisa menyelamatkan situasi maupun kondisi yang dialami, atau masalah ekonomi.
Pada dasarnya hutang sering dikonotasikan hal yang tidak baik. Namun di sisi lain, dengan banyaknya tuntutan kebutuhan, maka banyak orang juga memutuskan untuk berhutang.
Dalam urusan karir atau bisnis seseorang, selalu ada yang namanya masalah. Jatuh bangun dalam sebuah bisnis, biasanya hutang menjadi jalan daripada solusi.
Namun, banyak juga orang saat ini yang tidak bisa melunasi hutangnya. Sehingga, tujuan sukses dan kaya tidak tercapai, malah banyak yang terlilit hutangnya sendiri.
Namun siapa sangka, dalam Kitab Primbon Jawa mengulas cara cepat agar hutang bisa lunas dan mendapatkan rezeki yang banyak hingga bisa kaya.
kali ini Kitab Primbon Jawa akan membahas bagaimana cara ampuh untuk melunasi hutang hingga bisa cepat kaya raya, seperti yang dikutip Portalsulut.com dari Kanal YouTube Esa Production pada, Sabtu 25 Desember 2021.
Dalam kitab Primbon Jawa, memang ada petunjuk atau cara dalam melunasi hutang dengan cepat dan mendapatkan rezeki atau kaya dengan cepat.
Hal ini juga diterangkan oleh Mba Yadi dalam video yang diunggah sejak Sembilan bulan yang lalu tersebut.
Mba Yadi mengungkapkan bahwa cara melunasi hutang dan kaya lebih cepat, melalui konsep Menanam.
“Cara melunasi hutang dan cepat kaya menurut Primbon Jawa mempunyai konsepnya. Jadi konsep ini adalah konsep menanam sebenarnya,” ungkap Mba Yadi.
Konsep menanam dalam keterangan Mba Yadi, yaitu misalnya bila menanam jagung di tanah subur maka yang tumbuh pun adalah jagung. Begitu juga padi yang ditanam, maka yang akan tumbuh juga padi.
“Kalau kita menanam kebaikan maka yang akan kita terima juga kebaikan. Namun, kalau yang ditanam adalah kejahatan, maka yang akan diterima juga adalah kejahatan,” tutur Mba Yadi.
Namun, bagaimana caranya? Apakah tujuan dengan ingin mendapatkan kekayaan, harus menanam uang?, tentu saja tidak.
Dalam kitab Primbon Jawa, makna dalam arti menanam adalah sedekah. Sedekah diyakini bisa mendekatkan seseorang kepada nilai kekayaan.
Baca Juga: Sulit Lepas dari Hutang? Berikut 5 Pola Pikir Mendasar Bisa Bebas dari Hutang
Sebab, dalam kitab Primbon Jawa, orang yang sering bersedekah adalah mereka yang tidak ingin diketahui dan dikenal oleh orang lain.
Kedermawanan dan ketulusan hati dalam memberi inilah merupakan kunci dari sebuah proses menanam yang dimaksud.
Menurut Mba Yadi, pantangan bagi orang yang bersedekah haru dipahami dan diketahui secara cermat. Sebab, dalam Kitab Primbon Jawa menekankan agar tidak boleh seorang pun yang tahu apabila ingin bersedekah.
“Bagaimana kita bersedekah, tetapi pantangannya adalah tidak seorang pun yang boleh tahu. Dan supaya hasilnya cepat yang maksimal, harus mempunyai daya kejut,” ungkap Mba Yadi
Daya kejut yang dimaksud adalah dengan membacakan doa dari uang yang ingin disedekahkan. Sehingga, hal ini diyakini bisa lebih mendekatkan kepada hal-hal baik, berupa kekayaan bahkan hutang-hutang bisa terlunasi.
Berikut doa yang perlu dibacakan terhadap uang sebelum disedekahkan:
“duh gusti ingkang mohong peparing, kulo niat sedekah, kerono panjenengan, mugio jenengan paring jembar rejeki kulo, lan jenengan gampilaken sendaten urusan kulo, lan jenengan tebihaken saking sengkolo,” (bacakan doa ini terhadap uang sebelum bersedekah).
Baca Juga: Cara Cepat Melunasi Hutang dan Jadi Kaya Raya, Menurut Primbon Jawa
“setelah membacakan doa tersebut, kemudian ditiup uang yang akan disedekahkan. Atau bisa juga uang itu dibuang, di jalan, depan rumah, yang jelas jangan sampai ada orang yang tau” tutur Mba Yadi.
Setelah melakukan hal tersebut, Mba Yadi pun menutup dengan mengingatkan bahwa uang yang telah dibacakan doa tadi itu, atau segala hal yang dikakukan sebelumnya, jangan pernah diingat kembali.
“setelah melakukan semua itu, jangan pernah ingat lagi. Biarkan saja,” kata Mba Yadi.
“kalau hal itu dilakukan secara rutin, maka ada banyak perubahan yang akan terjadi di dalam hidup. Baik kekayaan yang melimpah hingga bisa melunasi hutang-hutang,” tutup Mba Yadi.
Diclaimer: Kitab Primbon Jawa merupakan warisan buadaya, dan harus dihargai keberadaannya. Namun, soal benar atau tidaknya hal tersebut, sepantasnya sebagai manusia harusnya bia terus berdoa dan berusaha agar bisa sampai pada tujuan yang diinginkan.***
Source Kanal YouTube Esa Production