PORTAL SULUT - Di tengah deretan gejolak alam yang terjadi di akhir tahun 2021.
Pria indigo asal Kediri, Jawa Timur Tigor Otadan tak henti-hentinya memberikan alarm peringatan bagi masyarakat Indonesia tentang bencana gempa di akhir tahun.
Ia menyatakan kalau air laut bakal naik sehingga masyarakat mesti lebih waspada dan hati-hati terhadap bencana alam, berdasarkan pesan anak indigo itu.
Pasalnya, publik baru saja dikejutkan dengan kabar BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pasca terjadinya gempa magnitudo 7,4 di barat laut Larantuka, NTT pada Selasa, 14 Desember 2021.
Di tengah-tengah jejeran pergolakan alam yang terjadi di tahun akhir 2021. Pria indigo asal Kediri, Jawa Timur Tigor Otadan tidak berhenti-hentinya memberi sirene peringatan bagi warga Indonesia mengenai musibah gempa di tahun akhir.
Masalahnya khalayak barusan dikejuti dengan berita BMKG mengeluarkan peringatan awal tsunami saat berlangsungnya gempa magnitudo 7,4 di barat laut Larantuka, NTT pada Selasa, 14 Desember 2021.
Menurut info dari BMKG, guncangan gempa terjadi jam 10.20 WIB. Hal itu juga memacu tersebarnya peringatan awal tsunami di sejumlah daerah seperti pada Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Baca Juga: Anak Indigo Ramalkan 5 Desa Tenggelam Lumpur Tahun 2022, Bencana Lapindo Terulang Lagi?
Tigor juga ikut memberi teguran bila terjadi guncangan gempa dengan magnitudo lebih dari 7 SR, karena itu dia memprediksikan potensi air laut naik peluang dapat terjadi di empat titik daerah Indonesia seperti pada Prigi, Yogyakarta, Sukabumi, dan Pacitan.
"Aku tidak mengatakan tsunami cuma air laut bakal naik di empat titik antara Prigi, Yogyakarta, Sukabumi, Pacitan itu nanti hanya menyeimbangkan," singkap Tigor dikutip dari Lingkar Madiun.
Hal itu seperti dia berikan lewat saluran YouTube Ngaji Roso dengan judul ‘Tiga Gunung Diprediksikan Susul Semeru!! Pandangan Tigor Otadan' pada 14 Desember 2021.
Tidak sanggup memperoleh firasat jelek itu, Tigor cuman bisa berdoa supaya segala hal dapat pada kondisi baik saja.
Disamping itu, Tigor ikut mengingatkan supaya beberapa nelayan bisa batasi kegiatan mereka di sekitar tempat pantai bila cuaca pada keadaan buruk.
"Kita berdoa saja yang baik, andaikan cuaca tidak mungkin untuk nelayan tidak perlu pergi," pesan Tigor.
"Kita dibuka badai, badai besar sekali dari arah pantai sesudah badai gempa besar itu 7 koma berapakah lebih, dari Kediri berasa," tegasnya.***