Dibalik Meletusnya Gunung Sumeru, Tanda-tanda Sabdo Palon Kembali Setelah 500 Tahun Menghilang?

18 Desember 2021, 12:12 WIB
Letusan Semeru disebut bisa membuka tabir gunung emas yang menjadi tanda kiamat. /Antara/

PORTAL SULUT- Meletusnya Gunung Semeru sering dikaitkan dengan kisah tanah Jawa pada masa lampau yakni zaman Sabdo Palon.

Setelah perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon di masa lalu dalam penyebaran Agama Islam di tanah Jawa.

Sabdo Palon dikisahkan menghilang akibat kecewa dengan Raja Brawijaya. Sabdo Palon berjanji akan kembali setelah 500 tahun lagi.

Baca Juga: Bisa Beli Istri di Pasar Ini, 6 Pasar Paling Unik, Ekstrim dan Berbahaya di Dunia

Fenomena alam dan sosial yang terjadi di Nusantara saat ini tidak bisa lepas dari kisah masa lalu yang biasanya dikaitkan dengan fenomena sekarang, terutama bencana alam meletusnya Gunung Sumeru.

Dikutip dari channel YouTube Aliqul Channel, diceritakan kisah Sabdo Palon dan Raja Prabu Brawijaya.

Sabdo Palon menghilang karena kecewa dengan Prabu Brawijaya karena memeluk agama lain. Dan memperingatkan jika dia Sabdo Palon adalah pemamong para Raja.

Kemudian Sabdo Palon menghilang dan menjadi samar antara ada dan tiada di tanah Jawa.

Sebelum menghilang, Sabdo Palon bersumpah akan kembali ke tanah Jawa 500 tahun lagi.

Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda sosial dan alam yang akan muncul di zaman kembalinya nanti.

Tanda alam yang akan terlihat adalah meletusnya gunung Merapi dengan muntahan abu dan lahar ke arah barat.

Sabdo Palon akan kembali ke tanah Jawa bertugas kembali sebagai seorang pemomong setelah 500 tahun.

Baca Juga: Wow!! 5 Weton Ini Ditakdirkan Jadi Konglomerat, Kamu Termasuk?

Sabdo Palon akan kembali bukan di alam nyata, tetapi sebagai bangsa jin, dan akan membantu perjuangan sang Satrio nanti, mengembalikan keseimbangan.

Selain itu, jika mengingat tentang kisah yang penuh ajaran moral dan toleransi, pasti akan teringat kisah Syekh Subakir dan Sabdo Palon.

Dari kisah ini, kita bisa ambil pelajaran yang berharga tentang musyawarah diantara penyebar agama Islam dan Tokoh yang dianggap penjaga tanah Jawa.

Diceritakan dikisahkan bagaimana Sabdo Palon penjaga tanah Jawa memberikan kesempatan kepada Syekh Subakir menyebarkan ajaran Islam dengan syarat yang harus dipenuhi.

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, maka Sabdo Palon mengancam akan membuat goro-goro di masa yang akan datang.

Kisah ini sudah banyak di percayai oleh masyarakat terutama di tanah Jawa.

Semua fenomena buruk saat ini adalah janji Sabdo Palon yang akan segera terjadi.

Syekh Subakir adalah ulama dari Persia yang diutus Sultan dari Turki menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Beliau diangap orang yang paling berjasa dalam menyebar agama Islam di Jawa.

Baca Juga: Keren! Inilah Penampakan New Honda CR-V Black Edition, Cek Fitur dan Harganya

Namun, diceritakan penyelenggaraan agama Islam di Jawa mengalami banyak hambatan lantaran masih kuatnya orang Jawa dalam memegang kepercayaan lama.

Hambatan tersebut disebabkan karena adanya bangsa Jin yang dipimpin oleh Sabdo Palon atau Kyai Semar yang bersembunyi di gunung Tidar Magelang di tanah Jawa.

Namun Syekh Subakir melakukan pembersihan dengan menancapkan tumbal berupa batu hitam di puncak gunung Tidar yang menyebabkan seluruh tanah Jawa bergejolak dan membuat bangsa Jin merasakan kepanasan.

Sabdo Palon yang telah ribuan tahun bersemayam di tanah Jawa keluar dari puncak Tidar dan berdiri di hadapan Syekh Subakir.

Konon keduanya sempat terjadi adu kesaktian selama 40 hari dan malam hingga Sabdo Palon kewalahan dan menawarkan gencatan senjata.

Baca Juga: Kiamat Kubro Akan Terjadi di Tahun 2022 Menurut Ramalan Jayabaya, Tanda-tandanya Sudah Terjadi?

Sabdo Palon mensyaratkan menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Syarat itupun disetujui oleh Syekh Subakir.

Syarat itu berupa:

1. Jangan ada pemaksaan agama atau kepercayaan.

2. Jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah, buatlah yang bangunannya nampak gaya Hindu Jawa, walau isi dalamannya Islam.

3. Jika mendirikan kerajaan Islam, maka ratunya harus campuran Hindu dan Islam.

4. Jangan jadikan orang Jawa menjadi orang Arab. Biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa. Hati-hati jika orang Jawa hilang kepribadian dan budi pekertinya. Jika hilang, maka dia akan datang lagi membuat goro-goro.

Baca Juga: ORANG TUA SABAR, 6 Weton Anak Ini Kata Primbon Jawa Paling Keras Kepala

Syarat-syarat itupun disetujui oleh Syekh Subakir dan tetap menghormati. Namun, karena suatu saat kelak karena perkembangan zaman, maka itu bukan kuasanya lagi.

Itulah kisah lampau perjanjian antara Syekh Subakir dan Sabdo Palon dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Perjanjian-perjanjian itu kemudian dikaitkan dengan fenomena alam yakni bencana alam meletusnya Gunung Sumeru beberapa waktu lalu. ***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler