PORTAL SULUT – Setelah erupsi gunung Semeru, Ningsih Tinampi pun memberikan pesan kepada masyarakat Indonesia.
Ningsih Tinampi dalam pesan itu, menyampaikan agar sesama manusia kita mesti saling memaafkan agar tidak ada lagi erupsi gunung Semeru.
Pasalnya, menurut Ningsih Tinampi setelah erupsi gunung Semeru ini aka nada bencana yang tak diduga-duga yang bisa membuat kita merinding.
Baca Juga: MENGERIKAN! Sosok Penunggu Gaib Gunung Merapi, Penyebab Gunung Merapi Sering Erupsi
Di Jawa Timur, gunung-gunung yang memancak bumi sudah mulai memperlihatkan gelagatnya.
Gunung Semeru sudah mulai erupsi, yang berhasil membuat Indonesia kalang kabut tidak karuan.
Ningsih Tinampi selaku pakar supranatural berharap tragedi ala mini tidak terjadi lagi. Meskipun penerawangannya berbeda.
“Karena ini masih ada lagi, ada lagi batuk yang seperti ini,” ujar Ningsih Tinampi dengan suara bergetar sebagaimana dinukil portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Youtube KI AGENG PENATAH pada 15 Desember 2021.
Ningsih Tinampi berkata bahwa bencana alam yang terjadi juga disebabkan oleh kesalahan kita sebagai manusia.
Baca Juga: 5 Shio ini Memiliki Watak dan Sifat Paling Jujur
Dengan nada suara yang berat menahan tangis, Ningsih Tinampi berkata kita mesti saling memaafkan sebagai sesama saudara.
“Sama-sama konco, sama-sama saudara kita harus banyak memaafkan. Bukan tambah banyak menyakiti,” pesannya.
Ia melihat kita yang enggan meminta maaf kepada sesama saudara dan kepada orangtua, sehingga alam pun murka.
Lebih daripada itu, kita mesti banyak memanjatkan permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kalau kita banyak melupakan perintah-Nya.
Karena telah terlalu jauh dengan Tuhan, maka kesombongan merajarela, sesama saudara malah saling sikut dan bertengkar.
Baca Juga: Awal Tahun 2022 Kena Tsunami Uang, 7 Shio ini Ditakdirkan Tajir Melintir dan Kaya Raya
“Bila alam sudah murka … selalu bertanya, ‘ya Allah berikanlah keselamatan’,” tangis Ningsih Tinampi pecah.
Kata paranormal tersebut, meminta maaf setelah terjadi musibah seperti gunung Semeru adalah hal yang terlambat.
Ningsih Tinampi prihatin dengan tingkah manusia yang hanya mengejar dunia dan harta benda.
Mengejar duniawi membuat manusia lupa dengan kewajiban kalbunya, yakni saling tolong menolong serta saling memohon maaf dan memaafkan.
“Kalau sudah begini, gak usah ke gunung Semeru, angin itu lho sudah menerjang kita semua,” tutur Ningsih Tinampi, suaranya redam oleh sayat tangis.
Ia berkata, ketika angin dan air sudah bekerja sama, maka kita sudah tidak bisa melakukan apa-apa.
Karena itulah kita perlu senantiasa memanjatkan doa agar gunung Semeru tidak murka lagi.
Bukan hanya gunung Semeru, tapi juga semua gunung di Nusantara. Sebab ada musibah yang tak terduga-duga bakal terjadi lagi.
“Nanti satu demi satu, ada lagi yang tidak terduga-duga. Nanti ada bencana alam yang tidak terduga-duga,” Ningsih Tinampi memperingatkan.
Baiknya kita selalu menjaga diri dengan mendekat dan berdoa meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.***