Legenda Semeru, Dipindahkan dari India Hingga Jadi Singgasana Para Dewa

15 Desember 2021, 18:53 WIB
Gunung Semeru /Antara/Budi Candra Setya

PORTAL SULUT - Legenda Gunung Semeru, atau mahameru pada awalnya berada di India. Kemudian dipindahkan ke Pulau Jawa.

Kisah tersebut tertulis di naskah kuno tantu pagelaran.

Semeru atau mahameru merupakan puncak gunung paling tinggi di pulau Jawa.

Baca Juga: Benarkah Penemuan Ikan Mas Titisan Dewi Ranu Kumbolo Pasca Letusan Semeru?

Dalam kepercayaan hindu, Semeru merupakan tempat sakral.

Mereka sering menjuluki puncaknya sebagai singgasana para Dewa.

Dengan tinggi yang mencapai 3676 MDPL, semeru digambarkan sabagai simbol kebesaran.

Semeru tak cuma ada dalam dokumen-dokumen peninggalan Belanda, namun Semeru telah tertulis dalam naskah Kuno yaitu tantu pagelaran sejak abad ke-15.

Karena hal itu gunung semeru pun memegang peranan penting dalam peradaban di pulau Jawa.

Dalam naskah tantu pagelaran, awal mula gunung Semeru berada di India.

Dikutip dari Norman Edwin dalam tulisannya majalah suara alam berjudul pertapaan Kameswara dan prasasti di danau tahun 1992.

Kedudukan pulau Jawa digambarkan masih belum pada posisi yang sekarang.

Seketika Batara Guru Sang Penguasa tunggal memerintahkan para dewa dan raksasa untuk memindahkan gunung Mahameru di India sebagai pemberat.

Tujuannya agar pulau Jawa tidak terombang-ambing lagi.

Baik Dewa dan raksasa langsung melaksanakan perintah sang Batara Guru itu. Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura yang besar, lalu menggendong Mahameru.

Dewa Brahma mengubah dirinya menjadi ular yang panjang sekali lalu melilit gunung itu agar bisa ditarik ke tanah Jawa.

Mahameru kemudian diletakkan di arah barat pulau Jawa karena tak seimbang, dengan tergesa-gesa mahameru kemudian di geser lagi ke bagian timur.

Dalam perpindahan beberapa bagian dari Mahameru berceceran dan membentuk gunung-gunung di sepanjang pulau Jawa.

Mahameru pun berhasil ditempatkan disebelah timur, akan tetapi masalah belum Lagi selesai karena ternyata gunung Mahameru itu miring ke arah utara.

Baca Juga: Lonceng Sang Hyang Semar Sudah Ditabuh, Merapi Bergemuruh Semeru Bergetar, Ini Kata Mas Tinus

Setelah itu ujung gunung Mahameru dipotong kemudian di letakan di arah barat laut dan diberi nama gunung Pawitra.

Mahameru yang sekarang dikenal sebagai gunung Semeru, sedangkan pawitra sekarang dikenal sebagai gunung pananggungan.

Julukan gunung para dewa, diawali oleh cerita gunung Semeru sebagai area pertapaan Dewa Siwa. Untuk memperindah lokasi pertapaan, Dewa Siwa dikatakan membuat sebuah danau untuk pemandiannya, konon danau tersebut adalah Ranukumbolo, orang sekitar gunung semeru menganggap danau ini sebagai tempat yang sakral.

Kisah-kisah itu juga diperkuat dengan ditemukannya situs purbakala di sekitar gunung Semeru, yang paling terkenal adalah prasasti di Ranu Kumbolo.

Arca pada prasasti di Ranu Kumbolo yang berbahasa Jawa kuno diperkirakan telah hadir sejak awal abad ke-12 pesan-pesan dalam prasasti berisikan tulisan memperingati kunjungan dari kamaswara, seorang raja dari Kerajaan Kediri yang berziarah ke sebuah pemandian Suci diduga Raja sempat melakukan pertapaan di kawasan itu.

Semeru mulai terkenal di dunia, pada awalnya karena, dalam masa penjajahan Belanda ada beberapa pendaki yang mulai menelusuri tempat itu.

Kemudian pemerintah hindia belanda merekomendasikan gunung semeru sebagai destinasi yang wajib di kunjungi jika datang ke pulau jawa, dalam panduannya di buku Java the wonderland yang di tulis pada tahun 1900.

Itulah cerita singkat mengenai asal muasal gunung Semeru yang portalsulut.com rangkum dari kanal Youtube Pegawai jalanan, semoga dapat menambah wawasan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler