PORTAL SULUT – Erupsi gunung Semeru menyisakan kisah-kisah yang tak bisa dijelaskan akal sehat.
Seorang korban yang selamat dari erupsi itu menyatakan melihat kereta kencana dari langit sampai prajurit pembawa obor.
Cerita mistis itu ia sampaikan ketika melayat ke rumah rekan kerjanya yang wafat dari tragedy erupsi gunung Semeru.
Erupsi gunung Semeru telah menyebabkan banyak korban jiwa. Baik masyarakat setempat maupun yang beraktivitas di lereng Mahameru.
Sekitar pukul 14.00, cuaca sudah mulai gelap hingga pukul 15.00 WIB, seorang warga tidak bisa melarikan diri dari lava panas disertai abu vulkanik.
Dalam tragedi itu, diketahui terdapat 7 orang yang kehilangan nyawa. Sedangkan satu korban masih dalam perawatan di rumah sakit.
Sebagaimana dinukil portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Youtube Garda Warta, berikut kesaksian Sukidi sebagai korban yang selamat.
Sukidi dijumpai ketika ia berkunjung ke rumah rekan kerjanya yang meninggal dalam peristiwa erupsi gunung Semeru.
Baca Juga: Jika Gunung Slamet Meletus, Pulau Jawa Terbelah, Inilah Ramalan Jayabaya yang Sudah Terbukti
Kebetulan Sukidi merupakan saksi hidup, sedangkan Budi Cahyono yang tidak bisa selamat, merupakan pekerja di tempat Sukidi.
Sukidi selaku saksi yang selamat dari tragedi itu sulit menerjemahkan apa yang ia lihat dengan kata-kata.
“Sulit bicara,” ungkapnya. “Memang kejadiannya luar biasa, mulai dari jam 2 sudah mulai gelap … kejadian yang sangat gawat itu jam 3.”
Pada dua jam itu kondisi sangat memprihatinkan. Awan panas serta lava vulkanik mengepung Sukidi serta rekan-rekan kerjanya.
Awalnya Sukidi melihat gumpalan merah yang susul menyusul dengan gumpalan hitam dari puncak Mahameru.
Sukidi agak terbata-bata ketika menjelaskan apa yang ia saksikan di sana. Sebab kejadiannya sangat mendadak serta penuh keanehan.
Baca Juga: Inilah Misteri Kawasan Wisata Danau Linow Sulawesi Utara. Ada Harta Karun Tersimpan di Dalam!
“Jadi kayak gak bersuara. Tapi di waktu itu banyak kejadian aneh-aneh,” ujar Sukidi masih dengan agak terbata.
Ia melihat ada kereta kencana dibawa oleh seseorang yang berpakaian seperti raja.
Ada juga prajurit-prajurit yang mengawal kereta kencana tersebut. Ia juga menyaksikan banyak orang yang membawa obor serta senjata lengkap.
Namun setelah pemandangan ganjil tersebut hilang dari pandangan mata, saat itulah gumpalan hitam turun dari puncak Mahameru.
Gumpalan itu sangat panas sekali, seperti air mendidih. Setelahnya masih ada serangan vulkanik yang membuat rekan-rekan Sukidi meninggal karena sesak napas.
Sukidi mengaku bahwa keselamatan dan keberuntungannya tidak lepas dari mujizat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga masih bisa hidup sampai sekarang.
Sukidi ingin bicara kepada para pemuka agama. Kalau kita mesti sadar dengan adat dan budaya.
Agar semua elemen masyarakat bersahabat ulang dengan alam. Baginya, erupsi gunung Semeru merupakan ekspresi kemurkaan Tuhan.
Baca Juga: Arti Mimpi Gempa Bumi Menurut Primbon Jawa, Bersiaplah Hal Buruk Ini Terjadi
“Mereka hanya mengeruk saja. Tapi mereka kapan, ada rasa syukur mengembalikan,” ujar Sukidi dengan bersemangat.
Ia punya harapan gunung Semeru bisa seperti di Bromo. Yang mana semua pemeluk agama terlibat membuat upacara syukuran di sekitar Bromo.
Menurut Sukidi, gunung Semeru adalah harta karun Lumajang. Ia menyayangkan kalau gunung Semeru tidak dilestarikan dengan baik.***