BIKIN SEPI ! 6 Pantangan Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Berdagang Menurut Primbon Jawa

10 Desember 2021, 07:38 WIB
Ilustrasi orang yang berdagang di musim hujan /Dat Dao/Pixabay

PORTAL SULUT - Sedikitnya ada 6 Pantangan yang tidak boleh dilakukan saat berdagang menurut Primbon Jawa.

Jika anda melakukan usaha berdagang ada baiknya untuk tidak melakukan 6 pantangan yang tertulis dalam Primbon Jawa.

6 Pantangan berdagang ini bertujuan agar usaha yang dibuka tidak sepi pengunjung dan memberi kelancaran saat berdagang.

Baca Juga: WASPADA! Pemilik 4 Neptu Weton Ini Diramalkan Akan Mengalami Banyak Kesialan di Tahun 2022

Primbon Jawa tidak hanya tentang hitungan weton atau neptu untuk rezeki, keberuntungan dan jodoh.

Pantangan berdagangpun ditulis dalam Primbon Jawa.

Apa saja 6 pantangan tersebut?

Dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal youtube Dewi Sundari Kejawen, berikut 6 pantangan yang perlu diperhatikan saat berdagang;

1. Jangan memberikan garam saat mulai berdagang.

Jika daa orang datang untuk meminta garam pada saat membuka tokoh, atau istilahnya buka dasar. Maka jangan diberikan, meskipun tetangga sendiri.

Orang zaman dulu bilang, ini akan membuat dagangan anda tidak akan laku sepanjang hari.

Kalaupun misalnya, ada orang yang datang meminta garam. Maka memintalah orang tersebut untuk menunggu sampai sudah mendapatkan pembeli dihari tersebut, baru kemudian boleh anda kasih.

Dikatakan, bahwa ketika orang datang meminta garam hal ini akan turut menarik rezeki dagangan anda.

2. Jangan memberi izin ketika berhutang.

Ketika anda baru membuka toko dan ada orang yang datang berhutang jangan diberikan.

Jika anda memberikan hutang padahal dagangan belum laku sama sekali, hal ini menurut Primbon Jawa dipercaya akan menjadikan dagangan menjadi sepi sepanjang hari.

Banyak yang datang hanya untuk berhutang saja.

3. Jangan meludah di tempat berdagang.

Jangan meludah didepan tokoh atau warung anda sendiri.

Hal ini dipercaya akan menghilangkan keberuntungan sehingga toko atau tempat usaha menjadi sepi.

4. Jangan izinkan orang mondar mandir tidak jelas di tempat usaha.

Bila sebelum atau sewaktu membuka tokoh, ada orang yang nampak atau seperti mengelilingi tempat jualan anda.

Terlihat mondar mandir atau kolar kilir tidak jelas maka ajaklah orang tersebut untuk duduk, kemudian berikan orang tersebut makanan.

Akan tetapi, jangan berikan barang dagangan anda.

Jadi misalkan yang anda jual adalah makanan, maka berikanlah makanan yang anda bawah dari rumah bukan yang untuk dijual.

Orang zaman dulu mengatakan, ini merupakan pertanda bahwa orang tersebut memiliki niat untuk menyalahi usaha anda, sehingha usaha berdagang anda tidak didatangi pembeli.

5. Uang pertama hasil dagangan jangan dipakai untuk pengembalian.

Uang pertama yang didapatkan hari itu jangan dipakai untuk pengembalian, simpanlah sampai warung tutup baru setelah itu boleh dipakai.

Hal semacam ini bisa dimanfaatkan untuk menarik pembeli dari tempat usaha anda.

Itulah mengapa, sering kita lihat ada yang pedagang yang sengaja mengibaskan uang hasil pertamanya pada barang dagangan, sambil mengatakan supaya laris.

Pantangan berdagang ini banyak dipercaya oleh pengusaha.

6. Jangan melewati rumah yang berkabung saat ingin berdagang.

Ketika anda berangkat berjualan dan melewati rumah orang yang sedang berkabung, maka sebaliknya untuk berputar mencari jalan lain.

Hal ini juga dipercaya menjadi pantangan, karena akan membuat dagangan menjadi sepi.

Baca Juga: Ramalan Primbon Jawa: 8 Neptu Weton Susah di Usia Muda, Banjir Rezeki dan Kaya Raya di Usia 40 Sampai 50 Tahun

Demikian penjelasan pantangan berdagang menurut primbon Jawa.

tetapi mungkin juga anda pernah mendengar pantangan lain seputar membuka usaha, terkadang beda daerah beda pantangan yang diterapkan. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Tags

Terkini

Terpopuler