JANGAN DILANGGAR! Ini 6 Pantangan Bagi Pedagang Menurut Primbon Jawa, Nomor 4 Tak Terbayangkan

29 November 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi pedagang di pasar /KABAR LUMAJANG/Rifqi Danwanus

PORTAL SULUT - Ada sejumlah pantangan bagi seorang pedagang yang berbahaya jika dilanggar menurut Primbon Jawa.

Bagi anda yang berprofesi sebagai pedagang, ada yang perlu dicatat tentang pantangan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa tidak hanya selalu tentang hitungan weton atau neptu untuk rezeki, keberuntungan dan jodoh. Namun pantangan berdagang bagi pedagang pun ditulis.

Disebutkan, jika para pedagang melanggar pantangan ini, maka akan mengalami kerugian besar dan kesialan.

Baca Juga: Inilah Tanda Seseorang yang Memiliki Bakat Spiritual Terpendam Menurut Praktisi Kejawen

Primbon Jawa merupakan pedoman bagi masyarakat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam beraktifitas maupun saat melakukan usaha berdagang.

Kemudian, bagi pedagang ada beberapa pantangan yang harus diketahui agar dagangan menjadi laris menurut Primbon Jawa.

Nah, apa saja pantangan untuk pedagang dalam berjualan tersebut?

Dikutip Portalsulut.com dari kanal youtube Dewi Sundari Kejawen, berikut 6 pantangan yang perlu diperhatikan pedagang:

1. Orang minta garam.

Ada orang datang untuk meminta garam pada saat membuka tokoh, atau istilahnya buka dasar. Maka jangan diberikan, meskipun tetangga sendiri.

Orang zaman dulu bilang, ini akan membuat dagangan anda tidak akan laku sepanjang hari.

Kalaupun misalnya, ada orang yang datang meminta garam. Maka memintalah orang tersebut untuk menunggu sampai sudah mendapatkan pembeli dihari tersebut, baru kemudian boleh anda kasih.

Baca Juga: SEGERA BUANG! 7 Benda Pembawa Sial di Dalam Rumah, Ternyata Nomor 5 Sering Ditemui

Dikatakan, bahwa ketika orang datang meminta garam hal ini akan turut menarik rezeki dagangan anda.

2. Berhutang.

Ketika anda baru membuka toko dan ada orang yang datang berhutang jangan diberikan.

Jika anda memberikan hutang padahal dagangan belum laku sama sekali, hal ini dipercaya akan menjadikan dagangan menjadi sepanjang hari. Banyak yang datang hanya untuk berhutang saja.

3. Orang yang mondar mandir di tempat usaha.

Bila sebelum atau sewaktu membuka tokoh, ada orang yang nampak atau seperti mengelilingi tempat jualan anda.

Terlihat mondar mandir atau kolar kilir tidak jelas maka ajaklah orang tersebut untuk duduk, kemudian berikan orang tersebut makanan.

Akan tetapi, jangan berikan barang dagangan anda. Jadi misalkan yang anda jual adalah makanan, maka berikanlah makanan yang anda bawah dari rumah bukan yang untuk dijual.

Orang zaman dulu mengatakan, ini merupakan pertanda bahwa orang tersebut memiliki niat untuk menyalahi usaha anda, agar usaha sepi dan tidak didatangi pembeli.

Baca Juga: Anak Menolak Merapikan Mainan, Coba Lakukan 3 Tahapan Ini

4. Pantangan meludah.

Jangan meludah didepan tokoh atau warung anda sendiri.

Hal ini dipercaya akan menghilangkan keberuntungan sehingga toko atau tempat usaha menjadi sepi.

5. Uang pertama hasil dagangan.

Uang pertama yang didapatkan hari itu jangan dipakai untuk pengembalian, simpanlah sampai warung tutup baru setelah itu boleh dipakai.

Hal semacam ini bisa dimanfaatkan untuk menarik pembeli dari tempat usaha anda.

Itulah mengapa, sering kita lihat ada yang pedagang yang sengaja mengibaskan uang hasil pertamanya pada barang dagangan, sambil mengatakan supaya laris.

6. Jangan melewati rumah yang berkabung.

Ketika anda berangkat berjualan dan melewati rumah orang yang sedang berkabung, maka sebaliknya untuk berputar mencari jalan lain.

Hal ini juga dipercaya menjadi pantangan, karena akan membuat dagangan menjadi sepi.

Demikian penjelasan pantangan berdagang menurut primbon Jawa.

tetapi mungkin juga anda pernah mendengar pantangan lain seputar membuka usaha, terkadang beda daerah beda pantangan yang diterapkan.***

Editor: Jaka Prasojo

Editor: Jaka Prasojo

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler