Ditambah lagi pamannya yakni Anshar Razak juga dulunya memperkuat Panji Juku Eja.
Ya, buah memang jatuh tak jauh dari pihonnya. Begitupun yang terjadi pada dalam diri Asnawi.
Bagas sepakbolanya mengalir dari ayahnya yang dulunya dikenal sebagai bek kanan tangguh di era ligina. Sejak kecil Asnawi sudah dididik keras oleh sang ayah di salah satu sekolah sepakbola bernama Hasanuddin yang ada di kota Makasar.
Alhasil berkat tampan hebat dari sang ayah ia berhasil masuk ke babak final Piala Danone pada tahun 2010.
pasca mengikuti kejuaraan itu Asnawi kemudian mencoba ikut seleksi Timnas U14 namun agar meski yang saat itu menjadi tim seleksi ayahnya sendiri.
Baca Juga: Nonton Gratis Lewat HP Vietnam vs Timnas Indonesia Semifinal Piala AFF 2022, Partai Hidup Mati
Hal itu disebabkan Bahar Muharram tak begitu menyukai gaya bermain Asnawi. Betapa keras juga didikan dari ayahnya Asnawi.
Kemudian Asnawi bergabung bersama PSM Junior di tahun 2014, sehingga menghantarkan dirinya menuju ke Pon Sulsel Tahun 2016.
Lagi-lagi ia berhasil membawa timnya melenggang ke babak final ya harus puas meraih Posisi kedua setelah gagal dalam adu penalti dari skuad Pon Jawa Barat.
Tak ingin terlarut dalam kegagalan, ia justru kembali berlatih lebih keras dan akhirnya mendapatkan kontrak profesional pertamanya bersama Persiba Balikpapan di tahun yang sama.