Network
PORTAL SULUT - Brasil kembali diunggulkan untuk meraih juara Piala Dunia, namun hal itu bagi Raphinha bukanlah tekanan.
Pemain Timnas Brasil Raphinha justru mengatakan hal tersebut menjadi motivasinya untuk menghentikan paceklik juara.
Raphinha mengangku lebih konsentrasi untuk membawa Selecao, julukan Timnas Brasil, untuk mengakhiri penantian gelar selama dua dekade.
Baca Juga: Duh, Peneliti Temukan Kandungan Zat Penyebab Kanker pada Produk Dry Shampoo
Skud yang diasuh Tite menuju Qatar 2022 untuk mendapatkan kemenangan pertamanya setelah Piala Dunia di Korea/Jepang 2002.
Meski kalah di Copa America dari Argentina tahun lalu, Brasil tetap masuk sebagai negara unggulan di Piala Dunia edisi kali ini.
Pemain Barcelona Raphinha adalah salah satu pemain yang berharap bisa membuat perbedaan bagi negaranya.
"Saya siap untuk Piala Dunia dan saya bekerja keras untuk mencapainya sebaik mungkin, baik secara fisik maupun mental," katanya.
“Suasananya seperti tim nasional pemenang, ambisius dan ingin memenangkan gelar. Ada getaran yang baik di antara seluruh tim," lanjut dia.
“Saya tidak melihatnya sebagai tekanan, tim seperti Brasil selalu menjadi penantang untuk Piala Dunia atau gelar lain yang mereka perebutkan.
Baca Juga: Punya Gen Langka, Pria Angkat Seluruh Lambungnya Agar Terhindar dari Risiko Kanker
"Permintaan dari para penggemar itu normal karena kami adalah tim berkualitas tinggi, dengan nama-nama besar."
Brasil memulai laga Piala Dunia mereka melawan Serbia pada 24 November, sebelum pertemuan lebih lanjut dengan Swiss dan Kamerun di Grup G.
Raphinha telah mencatatkan 11 caps bersama Brasil sejak melakukan debutnya saat di Leeds United musim lalu.
Tentang Barcelona
Ia kini membela Barcelona. Raphinha mengalami awal yang mudah saat berpindah klub.
Meski bertabur nama-nama besar, Barcelona tersingkir dari Liga Champions untuk musim kedua yang berjalan di babak penyisihan grup.
Pemain berusia 25 tahun itu merasa dia masih berada di lingkungan barunya.
"Saya masih melihat diri saya dalam masa adaptasi dengan klub, saya pikir saya berada di masa yang cukup rumit, terutama karena statistik saya dan karena cara saya bermain."***
