WARNING! Warga Baubau, Kendari, Wakatobi, dan Daerah Ini Waspada: Akan Ada Gelombang Hingga 2,5 Meter

- 12 Juni 2023, 18:56 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi./pixabay
Ilustrasi gelombang tinggi./pixabay /

 

PORTAL SULUT -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan ada gelombang tinggi , termasuk Baubau, Kendari, dan Wakatobi.

Selain Baubau, Kendari, dan Wakatobi, sejumlah daerah pesisir lain di wilayah perairan Indonesia akan terdampak gelombang tinggi yang berlangsung mulai 12-14 Juni 2023.

BMKG memprediksi potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter.

Adapun daerah yang berpotensi dihantam gelombang tinggi tersebut, yakni:

- Perairan Baubau-Wakatobi, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, dan perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula

- Laut Banda, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, Laut Seram,

- Perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Sorong bagian selatan, dan perairan Fakfak-Kaimana

- Perairan Agats-Amamapare, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar

Baca Juga: Terungkap 5 Tanda Awal Gejala Asam Urat Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, Nomor 3 Jarang Diperhatikan

- Perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Kaimana, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik utara Papua Barat

- Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote

- Laut Sawu, dan Selat Sape bagian selatan

- Selat Sumba, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan Pulau Belitung

- Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, dan perairan selatan Kalimantan

- Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Laut Sumbawa

- Perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Flores.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir di daerah tersebut agar waspada potensi terjadinya gelombang tinggi.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dikutip dari Antara Sulteng, 12 Juni 2023.

Diungkap Eko, salah satu penyebab terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi ini karena pola angin.

Kata Eko, hal tersebut sangat beresiko terhadap keselamatan.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ungkapnya.

Terkait pelayaran, kata Eko Prasetyo, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi berikut ini perlu waspada, yakni:

Baca Juga: Polemik Beda Data Pertambangan Pemda Sultra, Diduga Tidak Taat Pajak, KPK: Utang VDNI Saja Rp74,2 Milyar!

- Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m)

- Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m)

- Kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m),

- Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).*

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x