Sebagai informasi, sebelum Farzah, pihak RSUD Saiful Anwar pun telah mengungkapkan korban jiwa ke-134 akibat tragedi Kanjuruhan tersebut.
Korban meninggal ke-134 tersebut juga merupakan seorang remaja pria, dengan usia 17 tahun.
Baca Juga: Memperingati Hari Santri Nasional 2022 di Ponpes Tremas, BPIP ajak Santri Pertahankan NKRI
Sebelum meninggal dunia, remaja bernama Reivano Dwi Afriansyah itu pun sempat menjalani perawatan terlebih dahulu.
Keterangan itu disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Saiful Anwar, dr. I Wayan Agung.
"Kami dan manajemen sangat berduka atas kematian korban setelah dirawat kurang lebih selama 18 hari," tuturnya.
Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bahwa selama masa perawatan, Reivano mengalami kondisi yang tidak stabil hingga harus menggunakan alat bantu pernafasan.
"Jadi selama 18 hari ini kita berikan alat bantu napas ventilator, dengan kondisi (pasien) naik turun," katanya.
Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC berlangsung pada awal Oktober 2022, lalu.
Pada saat itu, pihak kepolisian pun turut menembakkan gas air mata yang menyebabkan sejumlah penonton memadati pintu keluar dan berdesak-desakkan hingga meninggal dunia.