Pengendalian Inflasi, Pemerintah Diminta Pastikan Kesediaan Barang dan Perhatikan Psikologis Masyarakat

- 11 Agustus 2022, 17:00 WIB
 Pemerintah menggelar operasi pasar dengan menjual minyak goreng murah
Pemerintah menggelar operasi pasar dengan menjual minyak goreng murah /HUMAS BANDUNG

PORTAL SULUT - Harga sejumlah makanan bergerak naik. Kenaikan harga makanan dan energi ini menggerek inflasi bergerak naik, bahkan sampai kisaran yang anomali bagi inflasi pangan.

Tugas pemerintah untuk segera mengendalikan harga, menurunkan inflasi sampai ke ambang batas wajar dengan berbagai langkah.

Ekonom INDEF Eka Puspitawati berpendapat, pemerintah juga perlu memastikan kesediaan barang dan memperhatikan efek psikologis masyarakat.

Baca Juga: Menko Airlangga Berperan Penting Mendorong Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

“Kunci biar terkendali, selain usaha yang dilakukan pemerintah. Usaha riil yang dilakukan misal operasi pasar, gimana cara agar suplai pangan dan energi tetap ada untuk menghindari inflasi yang lebih tinggi, maka pemerintah harus bisa menenangkan psikologi dari masyarakat,” ungkap Eka dihubungi hari ini Kamis 11 Agustus 2022.

Ada istilah, expected inflation atau inflasi yang didorong dari ekspektasi berlebihan atau merasa ketakutan. Jika terjadi ketakutan di masyarakat, maka harga akan lebih cepat naik. Namun menurut dia, ketakutan ini lebih banyak dirasakan oleh pihak swasta.

“Masyarakat secara umum konsumsi lebih banyak dipenuhi dalam negeri. Yang barang impor yang terdistruksi besar besaran atas goncangan internasional. Kalau dari masyarakat belum banyak kena imbas, asal tidak di blow up. Kalau dari pengusaha khawatir itu pengaruhnya ke masyarakat,“ jelas Eka.

Dalam beberapa bulan kedepan, dengan adanya pembatasan impor, sejumlah pengusaha pasti kesulitan mendapat bahan baku. Ini akan membawa dampak pada bisnis mereka. Meski begitu, Eka percaya inflasi secara keseluruhan masih akan tetap terkendali karena pergerakan masyarakat.

“Dorongan inflasi yang masih disokong oleh tarikan demand, bahwa masyarakat masih beraktivitas, masih berproduksi, melakukan investasi, masih bisa terjaga. Karena inflasi tidak di satu sisi, mengkhawatirkan jika tidak terkendali, tetapi inflasi dibutuhkan untuk mendorong sisi produksi,” tandas Eka.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah