Menko Airlangga Beber Strategi Jaga Inflasi, Tahun Depan Siapkan Kebijakan Subsidi Lebih Tepat Sasaran

- 4 Agustus 2022, 21:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto /Ekon/


PORTAL SULUT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mulai menyiapkan strategi agar menjaga inflasi. Tahun depan pemerintah akan mulai menyiapkan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran.

“Kita lihat pemerintah pada dasarnya menjaga inflasi dan betul subsidi dibuatkan program untuk tepat sasaran dan ada program yang sedang disiapkan, dan tentu akan kita umumkan saat waktunya,“ kata Airlangga ditemui di Jakarta Kamis 4 Agustus 2022.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan jenis subsidi yang akan dikaji ulang untuk lebih tepat sasaran adalah subsidi BBM, Gas Melon dan Pupuk.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Sebut Perekonomian Indonesia Kuat, Probabilitas Resesi hanya 2%

“Tahun depan akan kita kurangi dengan subsidi langsung. Masih persiapan ya, belum penuh, mesti ada transisi. Subsidi yang bisa diperbaiki dengan subsisi langsung ada banyak,bbm, melon, bbm, pupuk, tetapi sekarang belum bisa,” kata Airlangga.

Tahun ini, untuk anggaran subsidi BBM saja sudah membengkak sampai Rp502 Triliun. Pemerintah Indonesia masih bisa bertahan karena ada ‘bantalan’ dari windfall komoditas juga ekspor. Namun tahun depan keadaanya akan lebih sulit sehingga pemerintah harus memangkas sejumlah sektor, termasuk subsidi.

“Seberapa kuat pemerintah menjaga inflasi? Mau tidak mau pemerintah harus ancang-ancang bagaimana kita harus bisa berkata enough terkait menjaga inflasi. Apakah subsidi energi masih akan dijaga seperti itu terus, karena ini tidak produktif. Kalau subsidi pangan masih ok karena orang. Sampai kapan kuat?” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dananto.

Upaya pemerintah untuk menjaga inflasi disebut Teguh tidak akan sustain sampai tahun depan. Maka enam bulan terakhir ini sangat krusial bagi pemerintah untuk mitigasi.

“Tahun depan kita tidak ada ruang, harga komoditas turun, windfall profit hilang, sehingga ini momentum enam bulan ini momentum punya uang dan bagaimana kita menyiapkan masa depan. Perlu itu tadi sampai kapan dan Pemerintah harus mitigasi, saya yakin tidak akan kuat. Terus menerus, namun gimana melakukan itu dengan sebaik baiknya,“ ujar Teguh.

Baca Juga: BRI Terus Berkomitmen Dukung UMKM, Usaha Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah