Ada Satu Sisi Pendeta Yesaya Pariadji yang Tidak Diketahui Banyak Orang

- 6 Mei 2022, 01:17 WIB
Ada Satu Sisi Pendeta Yesaya Pariadji yang Tidak Diketahui Banyak Orang
Ada Satu Sisi Pendeta Yesaya Pariadji yang Tidak Diketahui Banyak Orang /tiberias.or.id

PORTAL SULUT - Pendeta Yesaya Pariadji dikabarkan meninggal dunia pada 5 Mei 2022.

Meninggalnya Pendeta Yesaya Pariadji juga disampaikan secara resmi situs resmi Gereja Tiberias Indonesia.

"Telah berpulang ke rumah Bapa di surga, Pdt.DR. Yesaya Pariadji," seperti dilihat PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com, Jumat 6 Mei 2022, dari pengumuman situs resmi Gereja Tiberias Indonesia.

Baca Juga: Pendiri Gereja Tiberias Pendeta Yesaya Pariadji Meninggal, Ibadah Pelepasan Hari Ini

Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ”Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” ”Sungguh,” kata Roh, ”supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” (Wahyu 14:13 TB)

"Ibadah pelepasan dan tutup peti disiarkan secara live streaming pada Jumat, 6 Mei 2022, jam 08.00 WIB. Youtube: Gereja Tiberias Indonesia," Bunyi pengumuman resmi Gereja Tiberias Indonesia.

Pendeta Yesaya Pariadji sendiri merupakan pendiri dari Gereja Tiberias Indonesia.

Sejarah singkat gereja Tiberias Indonesia yaitu, sebelum berdiri sendiri sebagai sebuah sinode, Tiberias merupakan salah satu jemaat yang tergabung dalam wadah sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI), sehingga disebut GBI Tiberias.

Gereja Tiberias Indonesia sendiri berdiri pada 17 Agustus 1990.

Gembalanya, Pendeta Yesaya Pariadji menjual aset-aset berharganya untuk kemudian mendirikan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias.

Namun, apakah yang dimaksud satu sisi Pendiri Gereja Tiberias Indonesia yang tidak diketahui banyak orang semasa hidup?

Sebagai Gembala Sidang dari Gereja Tiberias Indonesia, Pendeta Yesaya Pariadji memimpin gereja yang identik dengan mujizat dan kuasa Allah.

Baca Juga: Apa Arti Mimpi Bersetubuh Bukan dengan Pasangan Sah? Naudzubillah Kata Buya Yahya

Namun, ada satu sisi dari Pendeta Yesaya Pariadji yang tidak diketahui oleh banyak orang.

"Yaitu Saya (Yesaya Pariadji) sebagai seorang pembelajar yang kritis dan tekun," Terang Pendeta Yesaya Pariadji, S, Th mengutip dari situs STT Tiberias Jakarta.

Seperti dikatakan orang bahwa filsafat adalah raja dari ilmu pengetahuan, dan teologi adalah ratu dari sains, saya (Yesaya Pariadji) dapat mengatakan bahwa saya telah mempelajari dua ilmu tersebut (filsafat dan teologi).

Dalam keterangan tertulis  STT tentang Yesaya Pariadji, Pendiri Gereja Tiberias Indonesia menyampaikan, saya pernah menjadi mahasiswa filsafat di salah satu universitas ternama di Indonesia, dan saya pun adalah seorang lulusan sekolah teologi

Setelah saya menjadi Kristen, perintah Tuhan pertama kali kepada saya (Yesaya Pariadji) adalah, "Pariadji, bacalah Alkitab, karena di situ ada Injil Kerajaan Surga. Sejak itu saya terus-menerus mempelajari Alkitab, di setiap kesempatan yang ada,"

Lanjutnya menjelaskan, saya dan istri pernah menjadi murid berbagai sekolah Alkitab seperti Sekolah Alkitab Malam, dan mengikuti berbagai pendalaman Alkitab.

Sampai akhirnya saya pun menjadi mahasiswa sekolah teologi, karena perintah Tuhan kepada saya untuk membaca Alkitab dan kehausan akan Firman Tuhan yang dalam.

Baca Juga: Lakukan Hal ini! Dosa Zina Diampuni Allah dan Anak Dijauhkan dari Pengaruh Perbuatan Zina

"Saya juga rajin mempelajari berbagai buku-buku yang dapat memperdalam pengertian saya akan Firman Tuhan seperti berbagai literatur teologi, sejarah gereja, bahkan kitab Talmud," ungkap Yesaya Pariadji dalam keterangan tertulis STT Tiberias.

Diakhir keterangan menjelaskan tentang kesaksian diataslah yang membuat Almarhum Pendeta Yesaya Pariadji mendirikan STT Tiberias.

Sebagai informasi tambahan, Gereja Tiberias mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Roxy) dan Sekolah Alkitab Tiberias.***

Editor: Cadavi Lasena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x