Menurut Kartini perempuan harus memperoleh kebebasan dan kesetaraan baik dalam kehidupan maupun dimata hukum.
Kartini ingin melanjutkan sekolah ke Jakarta atau ke Belanda tetapi orangtuanya tidak mengizinkannya.
Meskipun demikian orangtuanya tidak melarangnya untuk menjadi seorang guru.
Kartini pun mengajar anak-anak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara.
Pada usia 24 tahun Kartini dinikahkan dengan Krm Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, kepada suaminya Kartini menyampaikan bahwa ia ingin menjadi guru dan mendirikan sekolah.
Keinginan Kartini tersebut disambut baik suaminya, Kartini mendukung untuk mendirikan sekolah wanita di Kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Setahun menikah Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904.
Baca Juga: 21 Link Twibbon Hari Kartini 2022 Paling Trending Cocok untuk Medsos
Namun 4 hari setelah melahirkan Kartini meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun.
Dan dimakamkan di Desa Bulu kabupaten Rembang Jawa Tengah, meski sudah meninggal perjuangan Kartini lewat surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan wanita Indonesia.