Waktu Siang dan Malam Masing-Masing 12 Jam, Berikut Daerah di Indonesia yang Akan Mengalami Fenomena Ekuiluks

- 20 Januari 2022, 20:17 WIB
Fenomena Ekuiluks/Instagram Lapan_ri
Fenomena Ekuiluks/Instagram Lapan_ri /

PORTAL SULUT - Sejumlah Daerah bagian Utara di Indonesia akan mengalami fenomena alam Ekuiluks.

Fenomena Ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika waktu siang dan malam masing-masing 12 jam.

Fenomena ini dapat terjadi dua kali dalam setahun. Ekuiluks akan terjadi pada periode Januari-Februari 2022 di Indonesia.

Baca Juga: Kabar Gembira! BLT UMKM Tahun 2022 Segera Cair, Cek Syarat Penerima BPUM Sekarang!

Nah, daerah manakah yang akan mengalami fenomena Ekuiluks?

Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Akun Instagram @lapan_RI berikut daftar daerah yang akan mengalami ekuiluks;

1. Subulussalam (NAD) 20 Januari.

2. Sidikalang (Sumatera Utara) 24 Januari.

3. Pulau Subi (Kep. Riau) 28 Januari.

4. PematangSiantar (Sumatera Utara) 29 Januari.

5. Kisaran (Sumatera Utara) 30 Januari.

6. Tanjung Balai (Sumatera Utara) 30 Januari.

7. Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau) 31 Januari.

8. Kabanjahe (Sumatera Utara) 2 Februari

9. Berastagi (Sumatera Utara) 4 Februari

10. Tapakthuan (Sumatera Utara) 5 Februari

11. Tebingtinggi (Sumatera Utara) 6 Februari

12. Tarakan (Kalimantan Utara) 6 Februari

13. Kutacane (NAD) 9 Februari

14. Deli Serdang (Sumatera Utara) 9 Februari

15. Tanjung Morawa (Sumatera Utara) 9 Februari

16. Lubukpakam (Sumatera Utara) 9 Februari

17. Binjai (Sumatera Utara) 10 Februari

18. Takengon (NAD) 20 Februari.

19. Dampulis (Sulawesi Utara) 21 Februari.

20. Benermeriah (NAD) 21 Februari.

21. Lhoksumawe (NAD) 23 Februari.

22. Bireuen (NAD) 24 Februari.

23. Sigli (NAD) 24 Februari.

24. Jantho (NAD) 24 Februari.

25. Miangas (Sulawesi Utara) 25 Februari.

26. Sabang (NAD) 26 Februari.

Baca Juga: Pantas Jokowi Minta WFH Dijalankan, Kasus COVID-19 Omicron Ternyata Tembus Segini

Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang Hasanuddin S T mengatakan Ekuiliks hanya fenomena Astronomis biasa, tidak berdampak apapun di kehidupan manusia.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x