Pulau Jawa memang Harus Dibikin Putus! Praktisi Geologi: Kita bisa Dapat Untung

- 20 Desember 2021, 09:56 WIB
Pulau Jawa
Pulau Jawa /tangkapan layar YouTube Join Media

PORTAL SULUT – Pulau Jawa memang harus dibikin putus, menurut praktisi geologi supaya bisa dapat keuntungan.

Pasca letusan hebat Gunung Semeru di Jawa Timur, berkembang berbagai ramalan dan spekulasi, salah satunya langkah membuat putus Pulau Jawa dari perspektif praktisi geologi dan kelistrikan, Budi Prasetyo.

Menariknya, langkah membuat putus Pulau Jawa menurut teori praktisi geologi dan kelistrikan Budi Prasetyo, bertujuan untuk mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Jawa.

Baca Juga: Pantas Selalu Sial, Singkirkan 4 Benda Ini dari Dompet Menurut Primbon Jawa

Dilansir PortalSulut.PikiranRakyat.com dari tayangan video di kanal YouTube Join Media, pendapat Budi Prasetyo selaku praktisi geologi dan kelistrikan bahwa Pulau Jawa harus dibikin putus, seolah memperkuat ramalan Jangka Jayabaya.

Adapun Jangka Jayabaya adalah sebuah ramalan yang dipercaya oleh masyarakat Jawa, ditulis oleh Prabu Jayabaya, raja kerajaan Kadiri.

Masyarakat Jawa sangat mengenal ramalan tersebut dan dilestarikan secara turun-temurun oleh para pujangga.

Salah satu bait yang sangat terkenal dalam (ramalan) Jangka Jayabaya adalah tentang tanah Pulau Jawa yang putus.

Bait Jangka Jayabaya itu berbunyi: akan ada seorang satria yang mampu membuat putus Pulau Jawa menjadi dua.

“Tanah Jawa akan putus tidak lama lagi,” begitu prakiraan dari praktisi geologi dan kelistrikan, Budi Prasetyo seperti yang ada dalam tayangan video tersebut.

Selain adanya ramalan Jangka Jayabaya, menurut Budi, Pulau Jawa juga saat ini mempunyai kondisi geografis dan geologi tanah yang sangat mungkin dibuat putus, karena sebuah kepentingan besar.

Baca Juga: 3 Tipe Orang Yang Sulit Kaya Menurut Primbon Jawa, Kamu Termasuk?

Putusnya tanah Jawa yang ada dalam ramalan Jayabaya, diperkirakan terkait pula dengan bencana banjir rob yang sering terjadi di utara Jawa.

“Level air laut selalu naik, jalan juga selalu ditinggikan, tapi tetap saja banjir,” ucap Budi Prasetyo.

Seperti diketahui, banjir rob adalah bencana yang disebabkan oleh air laut pasang.

Sebagai solusinya pemerintah perlu membuat kanal yang mengalirkan air dari laut utara ke laut selatan, dengan memanfaatkan sungai dan membuat terowongan bawah tanah di bagian tengah Pulau Jawa.

Dengan putus-nya tanah Jawa nanti, diyakini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Setelah Pulau Jawa dibikin putus, maka keuntungan yang bisa didapat antara lain diatasinya bencana banjir rob, pemerintah juga bisa mendapat pasokan energi murah dari kanal atau aliran air laut yang membelah Pulau Jawa.

Dalam penelitian praktisi geologi Budi Prasetyo terungkap, deretan Pulau di Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, selama ini menjadi bendungan besar yang menahan aliran air Laut Cina Selatan menuju Samudra Indonesia.

Baca Juga: Punya Kharisma yang Kuat, Tiga Weton ini Garis Hidupnya Jadi Bos Besar

Pulau Jawa boleh dikata paling parah posisinya sebagai bendungan, karena berada di tengah-tengah pertemuan dua arus besar: Laut Cina Selatan dan Samudra Indonesia.

Tidak heran, posisi itulah yang mengakibatkan sering terjadinya banjir rob di pesisir utara Pulau Jawa.

Praktisi geologi Budi Prasetyo menambahkan, pemutusan Pulau Jawa dapat dilakukan di sisi barat Gunung Slamet yang secara geologi sangat memungkinkan.

Hal ini berhubungan erat dengan kepercayaan masyarakat Jawa, tentang pertanda Gunung Slamet dan putus-nya tanah Jawa dari cerita tutur yang sudah ada sejak lama.

Dengan demikian, yang membuat putus tanah Jawa nanti bukan karena letusan Gunung Slamet, melainkan sengaja akan diputus!

Bisa jadi ramalan Jayabaya akan menjadi kenyataan, sebab selain mengeliminir bencana banjir rob, juga bisa membawa dampak keuntungan ekonomi yang luar biasa besar.

Baca Juga: 5 Jimat Sakti Menarik Rezeki Jika di Simpan Dalam Dompet, Uang Anda Berlipat Ganda!

Keuntungan besar itu, di antaranya, bisa diciptakannya listrik murah di Indonesia ketika arus laut dari utara ke selatan, dapat diubah menjadi tenaga listrik sekaligus menjadi solusi energi di masa depan.***

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah