Fenomena Gerhana Matahari Terakhir 2021 pada Desember, Berikut Lokasi Melihatnya

- 3 Desember 2021, 06:38 WIB
4 Desember 2021 ada Gerhana Matahari Total,
4 Desember 2021 ada Gerhana Matahari Total, /PIxabay/


PORTAL SULUT – Fenomena Gerhana Matahari total akan kembali terjadi pada 4 Desember mendatang. Pada pekan pertama Desember 2021 terdapat sederet fenomena antariksa yang terjadi.

Diantaranya fenomena gerhana Matahari 4 Desember mendatang.

Ini menjadi gerhana Matahari terakhir di tahun ini. Peristiwa ini terjadi saat Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, menimbulkan bayangan di Bumi, baik sepenuhnya atau sebagian menghalangi cahaya Matahari di beberapa daerah. Gerhana Matahari total terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi terletak sejajar.

Baca Juga: 19 November Terjadi Gerhana Terlama Abad Ini, Cek Daerahnya

Gerhana Matahari adalah peristiwa alam yang terjadi ketika Bulan bergerak dalam orbitnya, antara Bumi dan Matahari (yang dikenal dengan okultasi). Gerhana ini terjadi di Bulan baru, ketika Matahari dan Bulan berada dalam konjungsi satu sama lain.

Fenomena Gerhana Matahari bergantung pada geometri Matahari, Bulan, apakah keduanya terhalang seluruhnya atau hanya sebagian.

Sebagian Bumi akan terkena bayangan gelap Bulan,sehingga tidak melihat matahari. Gerhana Matahari total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.

Berikut adalah Fenomena Gerhana Matahari Pada Bulan Desember:

1. Gerhana Matahari Total di Antartika 4 Desember
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan fenomena ini terjadi di Antartika pada Sabtu (4/12).

"Fenomena gerhana Matahari terjadi sejak pukul 07.03-08.04 Universal Time, di wilayah Antartika yang terkena umbra Bulan. Wilayah tersebut akan mengalami gerhana Matahari Total dengan durasi total antara 90-116 detik," ujar Andi seperti dikutip situs resmi Lapan.

Baca Juga: Berikut Daftar Wilayah yang Bisa Saksikan Gerhana Matahari Cincin

Lebar umbra Bulan di permukaan Bumi bervariasi antara 421-450 kilometer.

Sementara itu untuk wilayah yang terkena penumbra Bulan seperti Republik Afrika Selatan, Namibia, Australia bagian selatan (Victoria, sebagian New South Wales, Teritori Ibukota Australia dan Tasmania, akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana kurang dari 10 persen diameter Matahari.

Sedangkan pada wilayah di Kepulauan Malvinas dan Tierra del Fuego akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana antara 10-40 persen diameter Matahari.

Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan juga akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana antara 93-97 persen diameter Matahari.

Pada Gerhana Matahari Total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152. Gerhana Matahari Total di Antartika dalam Seri Saros 152 sebelumnya pernah terjadi pada 23 November 2003 dan akan terjadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.

2. Konjungsi Tripel Venus-Saturnus-Jupiter 4 Desember
Selain itu pula fenomena gerhana Matahari total yang terjadi pada 4 Desember 2021, ada sederet fenomena langit lainnya yang disebut Edukasi Sains Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan terjadi pada pekan pertama Desember.

Konjungsi Tripel Venus-Saturnus-Jupiter terjad pada awal bulan Desember, disambut oleh tiga planet yang berkonjungsi tripel di langit senja, yakni Venus, Saturnus dan Jupiter.

Fenomena ini akan bergulir selama empat hari mulai tanggal 1 sampai 4 Desember, dan dapat disaksikan sejak awal senja bahari yaitu 5 menit setelah Matahari terbenam selama 2,5 jam dari arah Barat Daya.

Lalu Planet Venus akan terbenam terlebih dahulu sebelum disusul Saturnus satu jam kemudian dan Jupiter terbenam paling
terakhir pada pukul 23.00 waktu setempat.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Terjadi Hari Ini, Tonton Live Streaming-nya Pada Link Berikut

Sudut pisah Venus-Saturnus bervariasi antara 18,4 derajat -16,4 derajat, sedangkan sudut pisah Saturnus-Jupiter bervariasi antara 16,4 derajat-16,6 derajat.

3. Okultasi Mars oleh Bulan 3 Desember
Selain adanya fenomena Gerhana Matahari, terdapat fenomena Okultasi Mars oleh Bulan adalah fenomena astronomis ketika Mars melintas di belakang Bulan, sehingga tampak tertutupi oleh Bulan.

Hal ini terjadi karena jarak Mars ke Bumi lebih jauh dibandingkan dengan jarak Bulan ke Bumi.

Secara global, Okultasi Mars oleh Bulan terjadi pada 3 Desember 2021 pukul 00.28 Universal Time. Fenomena ini hanya dapat disaksikan di Rusia bagian timur, Tiongkok bagian Timur, Korea Utara, Korea Selatan, Mikronesia, Kepulauan. Marshall, Nauru, Kiribati, Mariana Utara dan Kepulauan. Hawaii.

Karena fenomena ini terjadi saat siang hari, beberapa wilayah yang mengalami okultasi Mars oleh Bulan akan cukup sulit mengamati fenomena ini.

Okultasi Mars oleh Bulan berikutnya akan terjadi pada 31 Desember 2021.

Karena fenomena ini terjadi saat siang hari, beberapa wilayah yang mengalami okultasi Mars oleh Bulan akan cukup sulit mengamati fenomena ini.

Okultasi Mars oleh Bulan berikutnya akan terjadi pada 31 Desember 2021.

4. Konjungsi Bulan-Mars 3 Desember
Bagi masyarakat yang ada di wilayah yang tidak mengalami okultasi Mars oleh Bulan, dapat menyaksikan Konjungsi Bulan-Mars. Puncak konjungsi Bulan-Mars terjadi pada 3 Desember pukul 07.28 WIB / 08.38 WITA / 09.38 WIT dengan sudut pisah 0,4 derajat.

Fenomena ini pula sudah dapat disaksikan dari arah Timur sekitar satu jam sebelum Matahari terbit selama 35 menit. Pada saat konjungsi, Bulan berfase Sabit Akhir dengan iluminasi 2,7 persen. Sedangkan Mars bermagnitudo +1,54. Sudut pisah Bulan-Mars sebesar 1,6 derajat-1,3 derajat.

5. Bulan Baru Super 4 Desember
Bulan Baru Super adalah fase Bulan Baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan saat Perige Bulan. Bulan Baru kali ini terjadi pada pukul 14.43.03 WIB dengan jarak geosentrik 356.805 kilometer dan lebar sudut 33,49 menit busur.

Sedangkan Perige Bulan terjadi dua jam setelahnya, yakni pada pukul 16.57.44 WIB dengan jarak geosentrik 356.796 kilometer dan lebar sudut 33,49 menit busur.

Sejak awal fajar astronomis yaitu 75 menit sebelum terbit Matahari, masyarakat dapat menyaksikan Mars dari arah Tenggara selama 50 menit. Merkurius sudah terbenam saat awal senja bahari pada 25 menit setelah terbenam Matahari.

Venus masih akan bertengger di ufuk selama 2 jam 30 menit sejak awal senja bahari di arah Barat Daya bersama-sama dengan Jupiter dan Saturnus.

Lalu Planet Saturnus terbenam pada pukul 22.00 waktu setempat, dan menyusul satu jam setelahnya, Jupiter terbenam pada pukul 23.00 waktu setempat.

Pada Fenomena ini Bulan Baru Super adalah fenomena tahunan yang terakhir terjadi pada tanggal 30 Agustus 2019, 29 September 2019 dan 17 Oktober 2020. Fenomena ini akan terjadi kembali pada 21 Januari 2023, 10 Maret 2024 dan 27 April 2025.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin dalam Al Quran dan Hadits, Ini Pesan Rasulullah SAW
6. Konjungsi Kuartet Bulan-Venus-Saturnus-Jupiter 5-10 Desember

Setelah sebelumnya selama empat hari Venus berkonjungsi tripel dengan Saturnus dan Jupiter, sejak tanggal 5 Desember, Bulan ikut berkonjungsi dengan Venus, Saturnus dan Jupiter dan membentuk konjungsi kuartet yakni empat planet yang secara visual tampak berdekatan maupun segaris.

Fenomena ini berlangsung selama enam hari dan dapat disaksikan dari arah Barat Daya sejak awal senja bahari yaitu 25 menit setelah terbenam Matahari, hingga keempat benda langit ini terbenam.

Awalnya Bulan bersama-sama dengan Venus berada di konstelasi Sagitarius dan terpisah sejauh 24 derajat. Keesokan harinya, sudut pisah Bulan-Venus semakin mengecil. Bulan bersudut pisah sangat kecil dengan Venus pada 7 Desember.

Keesokan harinya, Bulan meninggalkan Venus dan berkonjungsi dengan Saturnus di konstelasi Kaprikornus. Esok harinya, Bulan meninggalkan Saturnus dan berkonjungsi dengan Jupiter di konstelasi Akuarius.

Fenomena ini terbilang cukup langka dan terjadi setiap rata-rata 80 tahun sekali. Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi pada 9 November2021, 25-26 Agustus 1922, 30 Juli 1922, 3-6 Desember 1842, dan 5-8 November.
Fenomena ini akan terjadi kembali pada 14-17 Januari 2102, 14-18 September 2180 dan 5-9 Mei 2260.

Itulah sederet fenomena sepanjang pekan pertama Desember 2021, di antaranya Gerhana Matahari pada 4 Desember. Beberapa fenomena langit itu bisa disaksikan di Indonesia.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x