Arie Kriting Kembali Suarakan Harus Ada Icon Perempuan Papua di PON Ke-XX

- 3 Juni 2021, 11:26 WIB
Postingan Arie Kriting
Postingan Arie Kriting /


PORTAL SULUT – Arie Kriting kembali meminta agar panitia pelaksana Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke XX, menghadirkan perempuan Papua sebagai icon atau duta iven olagraga akbar empat tahunan tersebut.

PON Ke-XX akan digelar pada tanggal 2 hingga 15 Oktober 2021 di Provinsi Papua.

“Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran Perempuan Papua di event Nasional yang digelar di tanah mereka,” kata Ari Kriting dalam postingan Instagramnya, Kamis 3 Juni 2021.

Menurutnya, apapun istilahnya, representasi perempuan Papua wajib ada di PON Ke-XX tersebut.

Baca Juga: Link Streaming Timnas Indonesia Vs Thailand Kamis 3 Juni 2021, Nanti Malam

“Baik sebagai ikon mau duta, apa pun istilahnya yang terutama adalah representasi itu ada,” katanya.

“Hal ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap kultural apropriasi, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas,” tambahnya.
Menurutnya terdapat sejumlah perempuan Papua yang bisa mengemban tugas sebagai duta atau icon PON Ke-XX.

Dicontohkannya seperti Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan serta perempuan Papua lainnya.

“Keresahan ini sebenarnya hadir di dalam pikiran banyak orang. Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud. Mari menjadi bangsa yang menghormati perbedaan,” tandasnya.

Diketahui, penunjukan Nagita Slavina menjadi Duta PON Ke-XX, mendapatkan kritikan tajam dari berbagai kalangan.

“Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudari asli Papua terkait dengan hal ini,” kata Arie Kriting, dari postingan sehari sebelumnya.

Menurut Pria asal Wakatobi ini, penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation.
“Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua,” katanya lagi.

Meski begitu dia juga tak membantah jika seorang Nagita lebih mampu untuk mensosialisasikan kegiatan empat tahunan tersebut lebih baik.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

“Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan,” katanya lagi.

Namun begitu, suami dari Indah Permatasari, tetap berharap ada sosok wanita dari Papua yang tampil sebagai duta PON XX ini.

“Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua,” ujarnya.

“Menurut saya dengan kehadiran sosok Perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua, akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation dan menjadi sinyal baik bagi pengakuan kita atas keberagaman Indonesia,” tambahnya.

Namun lebih dari hal tersebut, pria kelahiran Kendari, 13 April 1985, itu berharap agar PON tetap menjadi iven besar yang menjadi pemersatu seluruh Bangsa Indoneisa.

“Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa. Mari kita tunjukkan dan banggakan keberagaman kita sebagai Bangsa Indonesia. Salam sayang untuk semua,” tandansya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah