TERUNGKAP! Penyebab KRI Nanggala 402 Tenggelam di Perairan Bali

- 29 April 2021, 12:18 WIB
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu, 24 April 2021.
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu, 24 April 2021. /ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww


PORTAL SULUT - Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu 22 April 2021 dini hari saat melakukan latihan di perairan utara Pulau Bali.

Kapal ini akhirnya dinyatakan tenggelam.

Soal penyebab awal tenggelamnya KRI Nanggala 402, Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyebut terseret arus bawah laut yang kuat.

Hal itu disebut diperkuat oleh hasil pantauan citra satelit Jepang.

Baca Juga: Mbak You Terawang Akan Ada Skandal Seks Pejabat dan Artis, Ini Identitasnya

"Saat kapal selam menyelam mungkin faktor yang paling berpengaruh adalah faktor arus bawah laut," kata Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, dalam keterangan, Rabu 28 April 2021, seperti dikutip dari kabarbesuki.com dalam judul Akhirnya Diketahui, Ini Dia Penyebab Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala-402 di Perairan Bali.

Dia menyebut arus bawah laut di satu tempat dengan tempat yang lain berbeda bergantung pada kondisi cuaca dan alam di wilayah tersebut.

Dilansirdari Antara, awak kapal selam, kata dia, biasanya akan mempelajari dahulu soal kondisi perairan baik di permukaan maupun di bawah sebelum melakukan pelayaran atau penyelaman.

Saat terjadi arus bawah laut yang kencang, Ali menyebut akan muncul pula internal solitary wave yang menurut para pakar oseanografi dikenal sebagai arus bawah laut yang cukup kuat yang bisa menarik benda secara vertikal.

"Jadi jatuhnya kapal itu ke bawah itu lebih cepat daripada umumnya. Ini yang harus diwaspadai, biasanya kalau kita mewaspadai itu kita memakai pendorongan yang lebih kuat daripada biasanya. Kita gunakan kecepatan yang lebih," kata Ali.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x