Cerita Gubernur Anies Baswedan soal Rosi si Anak Tangguh, Nitizen Meneteskan Air Mata

- 26 Maret 2021, 08:18 WIB
Gubernur Anies Baswedan bertemu dengan Rosi.
Gubernur Anies Baswedan bertemu dengan Rosi. /Facebook Anies Baswedan/

PORTAL SULUT - Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan bercerita ia bertemu dengan anak tangguh, anak seorang pedagang pecel lele.

Cerita ini dituliskan Anies di status facebook miliknya. Begini cerita gubernur Anies Baswedan:

"Di sebuah warung Pecel Lele, di bawah remang lampu yang cahayanya seadanya seorang anak usia 14an tahun serius bekerja. Dia terampil bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Memotong sayur-sayuran, menyedu teh atau jeruk panas, menyiapkan nasi, ataupun membawa piring-gelas kotor lalu mencucinya. Lap basah itu bergerakputar cepat di tangannya, membersihkan meja yang baru ditinggal pengunjung warung. Anak ini lincah, tangkas, cakap dan ceria.

Baca Juga: Ikatan Cinta 26 Maret: Andin, Nino dan Papa Surya Mulai Curigai Elsa Pembunuh Roy, Mama Sarah Kebingungan

Saya pandang dia dari kejauhan, dari tempat saya duduk di warung itu. Sesekali mata kita bertatapan, lalu kita sama-sama saling senyum. Dia tahu saya memperhatikan, dan sesekali dia juga mencuri pandang.

Saya panggil dia dan tanya sedang apa, dijawabnya, “sedang memotong sayur Pak.” Lalu saya pesan, “kalau sudah selesai, nanti ke sini lagi ya.” Dia mengangguk. Saya ingin ngobrol dengan dia. Tapi dia lama tidak balik, rupanya dia non stop bekerja. Sejak menunggu hingga makan pecel lele itu selesai, dia tak berhenti dari satu kerjaan ke kerjaan lainnya.

Di warung ini pengemudi ojek datang silih berganti, rupanya mereka juga melayani pembelian secara online. Pantas saja pekerjaan tidak pernah berhenti.

Saya selesai makan, baru dia datang. Kami duduk semeja. Dia tak canggung, menjawab dng percaya diri dan membawakan diri sebagai seorang yg terbiasa bercakap dengan orang dewasa. Dia cerita, “kalau pas Bapak lagi ada urusan lain, saya yang kerjakan disini Pak.” Saya tanya, apakah bisa kerjakan semua, dijawabnya, “iya Pak, bisa semua tapi tetep harus ada yang bantu biar cepet.” Anak ini dinamai oleh orangtuanya: Muhammad Fahri Husaini Arrosi, panggilannya Rosi.

Saat Rosi, siswa SMP kelas 8 ini ditanya, kapan belajarnya, “kalau pagi Pak, soalnya sekolahnya masuk siang dan sekarang khan online.” Rupanya mereka pilih sekolah yang masuknya siang supaya di pagi hari bisa istirahat dan belajar.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah