TERNYATA! Gempa di Sulawesi Barat Pernah Terjadi Tahun 1967, 1969, 1984. Berikut Sejarahnya

- 15 Januari 2021, 14:47 WIB
Dampak gempa Majene, Mamuju Sulawesi Barat, sejumlah bangunan ambruk.
Dampak gempa Majene, Mamuju Sulawesi Barat, sejumlah bangunan ambruk. /ANTARA FOTO/AKBAR TADO/ANTARA FOTO

PORTAL SULUT - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, mengungkap gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat bukan pertama kali terjadi.

Dalam catatan BMKG pernah terjadi 3 gempa yang terjadi Sulawesi Barat, yakni pada:

Pertama, pada 11 April 1967, Gempa M 6,3 terjadi di Polewali Mandar, dengan dampak terjadi gempa yang menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 orang meninggal.

Kedua, pada 23 Februari 1969, Gempa M 6,9 terjadi di Majene, dengan dampak memicu tsunami 4 meter, 65 orang meninggal, 97 orang terluka, 1.287 rumah rusak di 4 desa.

Ketiga, pada 8 Januari 1984, Gempa M 6,7 terjadi di Mamuju, dengan dampak tidak ada catatan korban, banyak rumah rusak, maksimum intensitas VII MMI.

Baca Juga: Dampak Gempa Majene, BNPB: 3 Orang Meninggal, 24 Orang Terluka, 2.000 Orang Mengungsi

Daryono menjelaskan soal gempa yang terjadi pada Kamis 14 Januari 2021 kemarin. BMKG mencatat ada 28 gempa susulan setelah terjadi gempa M 5,9.

Daryono menduga gempa M 5,9 sebagai gempa pendahuluan atau gempa pembuka. Dia berharap tak ada lagi gempa susulan usai terjadi gempa M 6,2 pada Kamis 15 Januari 2021 dini hari tadi.

"Sudah 28 kali gempa susulan dan yang paling besar kekuatan 5,9 M dan 6,2M. ini sebaran gempa yang kami monitor ada 28 gempa, dan ada 3 yang kami kenali sumbernya. Gempa ini memiliki kesamaan dengan gempa masa lalu, terkait Mamuju thrust," terangnya.

Baca Juga: Gempa Sulbar: Tolong Selamatkan Saya! Suara Anak Terperangkap Reruntuhan Bangunan, Ini Videonya

Sementara, Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 11.10 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi.

Sedangkan kerusakan bangunan mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene - Mamuju.

Saat ini, BPBD Majene masih berfokus pada penanganan darurat pascagempa, seperti menolong korban luka, evakuasi korban terdampak gempa, hingga mendirikan posko pengungsian.

Baca Juga: Waspada Gempa Susulan Sulbar Berpotensi Tsunami, Simak Penjelasan BMKG

"Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis, dan terpal," katanya.

BPBD setempat juga terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x