Network
PORTAL SULUT - Secara awam ketika mendengar nuklir, kita langsung berpikir pada sebuah senjata atau bahan peledak bom dengan daya ledak besar. Sebab, di beberapa sejarah peperangan antarnegara, nuklir sering digunakan untuk mengalahkan lawan perang suatu negara.
Namun, nuklir ternyata tak hanya dipakai untuk perkembangan kemajuan teknologi perang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat nuklir juga bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Seperti dunia kesehatan dan pangan.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Anhar Riza Antariksawan mencontohkan cara melihat apa yang ada di dalam tubuh kita, yang tidak terlihat secara kasat mata. Nah, alat rontgen thorax yang dipakai untuk melihat kondisi dalam tubuh itu itu menggunakan nuklir, pakai radiasi.
Meski sudah ada sejak lama dengan metode radiasi, namun belum banyak masyarakat memahami akan manfaat nuklir dengan cara yang tepat. Ia mengatakan rontgen terbukti mampu membantu dokter untuk memantau kesehatan tubuh seorang pasien dan dapat ditentukan langkah medis yang perlu secara akurat.
Contoh lain, kata dia, radiasi nuklir juga bisa mendeteksi ukuran dan lokasi kanker dari pasien. Caranya, pasien diberi materi radioaktif dosis rendah. Materi tersebut akan menuju lokasi kanker dan dengan detektor dapat dipetakan letak sel bermasalah pada pasien tersebut.
"Radiasi bisa dari luar dan dalam. Dari dalam tubuh seperti memasukkan materi radioaktif ke tubuh dengan dosis kecil, setelah masuk ke organ tertentu, gambarnya bisa ditangkap detektor dan pesan diubah menjadi gambar, sehingga bisa diketahui secara persis ukuran kankernya, bentuknya seperti apa. Dengan itu, dokter bedah tidak perlu membongkar bagian tubuh pasien terlalu banyak, karena tahu di mana posisi kankernya," katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin, 30 November 2020.
Manfaat Nuklir untuk Pangan
