PORTAL SULUT - Rocky Gerung, seorang pengamat politik, mengungkapkan pandangannya mengenai potensi unggulnya Gibran Rakabuming Raka dibandingkan Mahfud MD dalam debat capres dan cawapres 2024 yang akan digelar pada 22 Desember 2023 mendatang.
Menurutnya, dalam debat tersebut, keduanya akan terlibat dalam debat kedua dengan tema tentang Ekonomi, Keuangan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN - APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Rocky Gerung melihat bahwa saat ini Mahfud MD tidak memiliki pemahaman yang mendalam terkait karakter Gibran.
Baca Juga: Prabowo Bisa Kalah Kata Rocky Gerung, Anies dan Ganjar Boleh Pakai Strategi Begini
Sebaliknya, menurutnya, Gibran dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai Mahfud MD melalui sang ayah, Presiden Jokowi.
"Dalam perdebatan nanti, masalahnya sebenarnya ada pada Mahfud MD. Apa yang akan dia katakan?
Karena Gibran bisa mengatakan, 'Eh, kamu anak buah bapak saya, saya tahu apa yang kamu lakukan,' sehingga Gibran memiliki potensi untuk memenangkan perdebatan dengan Mahfud," ujar Rocky Gerung.
Hal tersebut sebagaimana dinukil Portal Sulut dari Youtube Rocky Gerung Official diakses pada 20 Desember 2023.
Rocky Gerung bahkan menyatakan bahwa Mahfud MD sedang berusaha mencari cara untuk menghadapi Gibran dalam debat capres dan cawapres 2024 karena informasi mengenai Gibran masih minim di kalangan Mahfud MD.
Baca Juga: TPG Triwulan 4 Kapan Cair? CEK 90 Daerah yang Sudah Cairkan Sertifikasi Guru Triwulan 4
"Mahfud sekarang sedang berupaya belajar bagaimana cara menghadapi Gibran.
Informasi Gibran tentang Mahfud lebih banyak daripada informasi Mahfud tentang Gibran, itulah masalahnya," tambahnya.
Rocky Gerung, dalam pernyataannya, menyiratkan bahwa Gibran memiliki keunggulan dalam konteks pemahaman karakter dan informasi, yang menurutnya dapat memengaruhi dinamika perdebatan dan potensi kemenangan.
Meskipun demikian, dalam arena politik, kejutan dan perubahan skenario tidak dapat dihindari, dan debat nanti akan menjadi panggung di mana keterampilan komunikasi dan pengetahuan kedua kandidat akan diuji.
Semua ini menjadi bagian dari proses demokrasi yang melibatkan partisipasi masyarakat dan pertukaran ide di tengah kontestasi politik.***