PORTAL SULUT - Kesal karena tak kunjung diperbaiki, sejumlah warga di Blitar tanam pohon pisang di jalan rusak.
Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan jalan rusak ditanami pohon pisang oleh warga di Blitar.
Adapun jalan rusak yang ditanami pohon pisang tersebut terjadi di Dusun semanding Desa Bangle Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Aksi penanaman pohon di tengah jalan tersebut dilakukan warga sebagai protes lantaran pemerintah setempat tak kunjung memperbaiki jalan.
Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @terangmedia, terlihat kondisi jalan rusak telah ditanami pohon pisang.
Baca Juga: Dari Polewali Mandar Tempat Wisata Bagaikan di Luar Negeri, Traveler Wajib Merapat ke Sulawesi Barat
Dalam caption unggahan disebutkan bahwa pohon pisang itu ditanam di jalan rusak sepanjang 1 km.
Diketahui, ada sekitar 64 pohon pisang yang berada di tengah jalan.
Kejadian ini buntut dari kekesalan penduduk setempat karena lambatnya upaya pemerintah memperbaiki jalan yang rusak.
Untuk diketahui, tindakan ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh warga desa dalam waktu 3 bulan terakhir.
Warga dengan sengaja menanam pohon di jalan sebagai bentuk protes dan untuk menuntut Pemerintah Kabupaten Blitar memenuhi janjinya.
Menurut warga, pemerintah terkesan sangat lambat untuk memperbaiki jalan tersebut.
Adapun aksi pertama dilakukan pada akhir bulan April.
Pasalnya, menurut warga pemerintah Kabupaten Blitar telah setuju untuk melakukan perbaikan atau penambalan jalan berlubang dalam waktu 1 bulan.
Kendati demikian, saat memasuki bulan Juni, jalan antar desa tersebut masih belum diperbaiki.
Sementara itu, penanaman pohon pisang dilakukan sepanjang 1 km kondisi ini menyebabkan kesulitan bagi pengguna jalan untuk melintas.
Karena adanya pohon pisang di tengah jalan, terutama bagi pengemudi mobil.
Kondisi tersebut semakin rumit.
Untuk menjaga keamanan, pengendara harus berjalan perlahan dan berbelok-belok untuk menghindari pohon dan lubang yang rusak.
Unggahan video itu pun menuai banyak komentar dari warganet.
Tak sedikit dari warganet yang meminta pihak berwajib untuk menindaklanjuti kasus tersebut dan mengecam aksi.*