PORTAL SULUT - Heboh penampakan pulau baru di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku pasca gempa M 7,5 pada Selasa dini hari.
Penampakan pulau baru ini diunggah di medsos dan membuat masyarakat kuatir. Lantas pertanda apakah kemunculan pulau baru tersebut?
"Temuan di Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, gempa berkekuatan magnitudo lebih dari 7 mengakibatkan munculnya tumpukan material sehingga membentuk pulau," kata Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, Bony Kelmaskossu.
Baca Juga: Pernyataan BMKG soal Gempa M 7,9 di Maluku Hingga Pencabutan Peringatan Dini Tsunami
Ia mengatakan fenomena tersebut mengakibatkan seluruh masyarakat Desa Teinaman panik dan takut sehingga untuk sementara waktu mengungsi.
"Kebijakan yang ditempuh, kami arahkan masyarakat untuk mengungsi sementara waktu," kata Bony Kelmaskossu.
Menanggapi hal ini, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Luthfy Pary menyatakan, kemunculan pulau yang muncul di Desa Teinaman, pihaknya belum bisa menginformasikan lebih detail karena perlu kajian lebih mendalam.
Istilah yang mirip dengan fenomena ini dikenal dengan “mud volcano”, tetapi perlu kajian lebih mendalam.
*Informasi yang kami peroleh belum lengkap apakah fenomena itu memang murni diakibatkan oleh dampak ikutan akibat gempa atau bukan, sejauh ini kami belum mendapatkan informasi yang akurat," ujarnya.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan jika fenomena munculnya pulau baru adalah hal biasa.
Baca Juga: Update Terkini Gempa M 7,9 di Maluku yang Berpotensi Tsunami
"Sebenarnya peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena alam biasa yang dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai 'mud volcano'," kata Daryono, Selasa 10 Januari 2023.
Kata dia, nantinya gunung lumpur tersebut akan hilang.
Daryono menyampaikan, fenomena kemunculan "pulau baru" pascagempa seperti di Tinambar pernah terjadi beberapa kali, di antaranya:
1. Gempa Ormara, Makran, M8,1 pada 28 November 1945
2. Gempa Niikappu, Jepang M8,6 pada 4 Maret 1952.
3. Gempa Gobi Altay, Mongolia M8,3 pada 4 Desember 1957
4. Gempa Kandewari, Pakistan M7,7 pada 26 Januari 2001
5. Gempa Andaman M9,2 pada 26 Desember 2004
6. Gempa Gwadar Pakistan M7,7 pada 24 September 2013.***