Hore! Pelajar SD dan SMP di Surabaya Tak Akan Dibebani dengan PR

23 Oktober 2022, 12:03 WIB
Ilustrasi mengerjakan PR. Pelajar sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) di Surabaya bakal terbebas dari pekerjaan rumah atau PR. /Foto: Pavel Danilyuk/

PORTAL SULUT - Pelajar sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) di Surabaya bakal terbebas dari pekerjaan rumah atau PR.

Pemerintah Kota Surabaya berencana menghapus PR untuk siswa tingkat SD dan SMP mulai 10 November 2022.

Sebagai gantinya, Pemerintah Kota Surabaya akan menggelar program pendalaman karakter di sekolah.

Baca Juga: Tiga Hari Belajar Membunuh Tanpa Suara dari Internet, Makna Senyum Tersangka Saat Bawa Jasad Korban di Troli

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan beberapa alasan yang dijadikan pertimbangan atas rencalna penghapusan PR.

Penghaspusan PR tersebut diaharapkan bisa meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa melalui program pendalaman karakter di sekolah.

Pasalnya, pemberian PR dianggap hanya akan menyita waktu siswa berinteraksi dengan dunia luar.

Selain itu, Pemkot Surabaya berharap penghapusan PR dapat mengurangi beban siswa yang sudah menjalani proses belajar-mengajar dalam kurun waktu yang cukup lama di sekolah.

“Sebetulnya PR itu jangan membebani anak - anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter.

"Saya harap meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” kata Eri, Kamis 20 Oktober 2022.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan ada beberapa langkah yang juga akan dilakukan oleh lembaganya untuk menyukseskan rencana Pemkot Surabaya.

Berdasarkan instruksi wali kota mengenai jam sekolah yang terlalu panjang dan membuat aktivitas sosial di luar sekolah berkurang, maka pihaknya berencana mengurangi jam belajar.

Baca Juga: Guru Honorer dapat BSU Rp600 Ribu?, Ini Cara Cek BSU 2022

“Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB. Artinya dua jam sudah efektif, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengambangan bakat masing-masing. Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya,” ucap Yusuf.

Sedangkan untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP, Yusuf menerangkan, bisa dilakukan melalui kelas pengayaan untuk diselesaikan di sekolah.

“Agar fresh, setelah pulang, anak-anak sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antarteman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR,” ujarnya.

Langkah ini diharap dapat melatih siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di PRFMNews.pikiran-rakyat.com berjudul "Hapus PR Siswa SD dan SMP Mulai 10 November 2022, Pemkot Surabaya Beberkan Alasan dan Penggantinya".***

 

Editor: Adisumirta

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler