Beredar Daftar Obat Sirup Paracetamol Berbahaya, Kemenkes Ungkap Fakta Sebenarnya

20 Oktober 2022, 12:53 WIB
Ilustrasi. Menanggapi beredarnya selebaran berisi daftar sirup paracetamol berbahaya, Kemenkes membeberkan fakta sebenarnya. /Foto: Pixabay/Original_frank/

PORTAL SULUT - Sebagian masyarakat kini resah dengan beredarnya daftar merek sirup paracetamol yang diklaim berbahaya.

Keresahan tersebut terkait dengan kasus gangguan ginjal akut yang dalam beberapa bulan terakhir meningkat.

Publik turut khawatir akan obat yang dikonsumsi oleh buah hati mereka menyusul kabar pemerintah negara Gambia mengumumkan puluhan kematian anak akibat kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG).

Baca Juga: Jangan Ubah Dulu Posisi Duduk Usai Salat Sebelum Baca Zikir Ini 10 Kali, Dapat Pahala 100 dan 100 Dosa Dihapus

Kecemasan pun meningkat, sejumlah akun di media sosial kedapatan mengunggah nama-nama obat yang diklaim mampu memicu penyakit ginjal akut pada si kecil.

Bahkan beberapa merek yang disebut, tergolong sering ditemukan di pasaran dan lumrah dipilih orangtua sebagai obat pereda demam putra putri mereka.

Salah satu akun TikTok dengan nama @Marinaxxx contohnya, dia mengunggah selembar kertas dan beberapa jenis obat sirup paracetamol yang diklaim dapat memberi efek buruk bagi kesehatan anak.

"Daftar obat-obat yang berbahaya untuk anak-anak," katanya dalam narasi video yang dia bagikan seperti dikutip Portal Sulut dari Isu Bogor.

Unggahan tersebut sontak mengundang keresahan para orangtua dan kini telah mendapat 28.700 lebih komentar sejak penayangannya.

Menanggapi beredarnya selebaran berisi daftar sirup paracetamol berbahaya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril angkat bicara.

Dia menegaskan bahwa informasi yang tersiar belakangan di media sosial tidak benar alias hoaks.

Pasalnya hingga detik ini Kemenkes belum mengeluarkan daftar yang memuat nama obat berbahaya dan identifikasi senyawanya secara resmi.

Baca Juga: Benarkah Daun Jarak Bermanfaat Bagi Kesehatan

"Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut tidak benar," kata Mohammad Syahril di Jakarta, Rabu.

Syahril mengungkap pihaknya masih melakukan penelitian guna mengetahui secara pasti obat yang terkontaminasi dan risiko yang ditimbulkannya ke depan.

"Saat ini Kementerian Kesehatan dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya," ujar dia.

Meski begitu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar masyarakat tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan sampai hasil investigasi keluar.

Selain itu, Kemenkes menginstruksikan agar tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas kesehatan (faskes) tidak memberika obat sirup paracetamol pada pasien anak untuk sementara waktu.

Masyarakat juga diimbau tetap tenang dan waspada terhadap gejala gangguan ginjal akut seperti berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil (BAK) secara mendadak.

Bila memerlukan obat sirup khusus, misalnya obat anti-epilepsi, atau lainnya, yang tidak dapat diganti sediaan lain, konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau konsultan anak.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dan Isu Bogor dengan judul "Kemenkes Bongkar Fakta Daftar Paracetamol Berbahaya yang Beredar, Geger Buat Resah di Medsos" dan "4 Obat Paracetamol Sirup Anak yang Dituding Tewaskan 66 Anak Gambia, Termasuk Makoff Baby Cough Syrup.***

 

 

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat isu bogor

Tags

Terkini

Terpopuler