7 Kantong Jenasah Diduga Korban Tragedi Sriwijaya SJ 182

10 Januari 2021, 21:35 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali menerima kantong dari pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air JS 182. (Foto: PMJ News/Adi). /


PORTAL SULUT - Tim gabungan terus mencari korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.

Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, hingga Minggu 10 Januari 2021 sore menerima sebanyak 21 sampel informasi genetik atau DNA dan tujuh kantong jenazah berisi bagian tubuh diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182.

Baca Juga: Foto Bayi Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air? Berikut Faktanya

"Dapat kami informasikan sampai saat ini tim telah menerima sampel DNA sebanyak 21 sampel kemudian kantung jenazah sebanyak tujuh kantong jenazah," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono konferensi pers di Jakarta seperti dikutip dari Antara

Rusdi Hartono menuturkan mulai Senin 11 Januari 2021 tim Disaster Victim Identification (DVI) akan melakukan identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah dan hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat.

Baca Juga: Nama Tak Masuk di dtks.kemensos.go.id Bisa dapat Bansos 300 Ribu, Dibayarkan Rapel di Februari

Untuk memudahkan proses identifikasi, ia mengimbau agar keluarga korban kecelakaan pesawat untuk menyampaikan informasi, baik berupa ijazah, kartu keluarga dan dokumen-dokumen lain kepada tim DVI.

"Pada kesempatan ini kami memohon juga kepada keluarga korban untuk membantu tim DVI ini untuk melaksanakan tugasnya," tutur Rusdi Hartono.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca Juga: Hari Ini Harga Tiket Pesawat Anjlok. Jakarta - Surabaya Cuma Rp 250.000

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat "take off" dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data "manifest", pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler