Orang yang melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah bersama imam hingga selesai akan mendapatkan pahala sholat semalam penuh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang sholat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dicatat seperti melakukan sholat semalam penuh.” (HR. At-Tirmidzi)
Jumlah rakaat sholat tarawih, 11 atau 23 rakaat?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai sholat malam, beliau menjawab, “Sholat malam itu ada dua rakaat - dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk waktu subuh, maka kerjakanlah satu rakaat saja. Dengan itu berarti kalian menutup sholat tadi dengan witir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini bersifat umum, mencakup sholat malam yang dikerjakan di luar Ramadhan maupun ketika Ramadhan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tata cara pelaksanaan sholat malam untuk dikerjakan dua rakaat dan beliau tidak menyebutkan batasan jumlah rakaatnya. Beliau hanya memberi batasan dengan ucapan, “Jika kalian takut masuk waktu subuh maka kerjakanlah satu rakaat untuk menjadi witir bagi sholat-sholat sebelumnya.”
Seandainya sholat malam itu ada batasannya tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskannya.
Dalam Majmu’ Al-Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Semua jumlah rakaat di atas (dengan sebelas, 23 rakaat, atau lebih dari itu) boleh dilakukan. Melaksanakan sholat malam di bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan memang lebih utama adalah melaksanakan sholat malam sesuai dengan kondisi para jamaah.
Jika jamaah kemungkinan senang dengan rakaat-rakaat yang panjang, maka lebih bagus melakukan sholat malam dengan 10 rakaat ditambah dengan 3 rakaat witir, sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri di bulan Ramadhan dan bulan lainnya.