Gus Baha Menyoroti Kiai-Kiai yang Berpolitik di Pilpres 2024, Simak Penegasan Murid Mbah Moen Itu di Sini

- 2 Januari 2024, 20:11 WIB
Gus Baha Menyoroti Kiai-Kiai yang Berpolitik di Pilpres 2024, Simak Penegasan Murid Mbah Moen Itu di Sini
Gus Baha Menyoroti Kiai-Kiai yang Berpolitik di Pilpres 2024, Simak Penegasan Murid Mbah Moen Itu di Sini /

PORTAL SULUT - Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, memberikan peringatan dan pandangan terkait peran kiai dalam dunia politik, khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia.

Fenomena deklarasi dukungan publik kepada calon presiden (capres) menjadi tren, mendapat dukungan tidak hanya dari masyarakat umum tetapi juga dari anggota partai politik, ormas, serta kalangan ulama dan kiai yang terlibat aktif berpolitik.

Dalam konteks ini, Gus Baha mengingatkan umat Islam, terutama kiai, bahwa terlibat dalam dunia politik tidak perlu dipersoalkan.

Baca Juga: Sayid Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani Bagikan 11 Keutamaan Membaca Shalawat

Sebaliknya, beliau menekankan pentingnya peran kiai dalam politik untuk memastikan bahwa aturan-aturan negara berpedoman pada nilai-nilai agama Islam.

Gus Baha menyoroti bahwa sejak zaman dahulu, banyak tokoh agama yang berhasil menyebarkan ajaran agama Islam karena kuat secara politik.

Dengan keterlibatan kiai dalam politik, Indonesia dapat menjadi negara yang berpedoman kuat pada aturan-aturan agama.

"Seandainya tidak ada orang Islam yang cakap dalam politik, terutama yang shaleh-shaleh, dan negara membuat aturan ala mereka, maka shalat dan pengajian dapat dianggap sebagai larangan. Itu akan menjadi repot," ujar Gus Baha.

Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari @ngajigusbaha04 diakses 2 Januari 2023.

Menurut Gus Baha, kiai-kiai terlibat dalam politik karena mereka tidak ingin negara diatur oleh orang yang anti shalat dan agama.

Dalam konteks ini, kiai-kiai berkontribusi untuk memastikan bahwa nilai-nilai agama Islam tetap diakui dan dihormati dalam aturan negara.

Gus Baha juga menyoroti bahwa jika orang-orang shaleh, terutama kiai, tidak ikut berpolitik, maka maksiat-maksiat tidak akan dianggap ilegal, dan pengajian pun dapat dianggap ilegal.

Oleh karena itu, keterlibatan kiai dalam politik dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan prinsip-prinsip agama dan moral di dalam masyarakat.

Dalam pandangan Gus Baha, keberkahan negara Indonesia dapat terwujud karena tokoh agama, terutama kiai, terlibat dalam politik dan konsisten menegakkan aturan yang berpedoman pada agama.

Baca Juga: Hajat Langsung Menembus Pintu Langit dan Dikabulkan! Ustadz Abdul Somad: Basahi Lisan Dengan 2 Kalimat Ini

Walaupun negara tidak secara resmi berstatus sebagai negara Islam, tetapi prinsip-prinsip Islam dan konstitusi yang mengakui nilai-nilai agama telah memberikan keberkahan bagi negara ini.

Gus Baha juga menyuarakan bahwa orang-orang Islam seharusnya tidak anti-politik, karena dampaknya sangat besar.
Keterlibatan dalam politik adalah cara untuk menjaga hak-hak asasi manusia, hak belajar, hak beragama, dan hak beribadah agar tetap terjaga.

Gus Baha mendorong umat Islam untuk memahami bahwa terlibat dalam politik adalah langkah positif untuk menjaga nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupan masyarakat.

Sebagai penutup, Gus Baha menegaskan bahwa hak asasi manusia, hak belajar, hak beragama, dan hak beribadah dapat terjaga karena adanya kiai yang terlibat dalam politik.

Dengan memahami pentingnya keterlibatan ini, umat Islam dapat menyadari dampak positifnya dalam menjaga nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gus Baha berpesan agar umat Islam tidak anti-politik, karena hal itu dapat membawa dampak besar dalam mempertahankan kebebasan dan hak-hak mendasar.

Demikianlah pesan Gus Baha terkait tren kiai berpolitik mendukung calon presiden menjelang Pemilu 2024.
Wallahu'alam.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x