Lebih jauh lagi Gus Baha menerangkan konsep sedekah bagaikan sistem tabungan di perbankan.
Analoginya, orang yang memberi sedekah berharap diambil saat di akhirat kelak, sama seperti menyimpan uang di bank, juga bisa diambil suatu hari nanti.
“Berarti kamus edekah ke Rukhin (nama santri) Rp 1 juta, anggap saja nanti kamu ambil di akhirat,” ujarnya.
“Berarti faktor amalmu kepada orang lain itu sebenarnya tidak ada, karena kamu yakin akan kamu ambil di akhirat,” sambung kyai Rembang tersebut.
Pola pikir seperti ini juga bisa digunakan dalam hal mengajar serta berdakwah dalam amalan Rebo Wekasan.
“Misal saya mengajar, ya sudah niatku hanya untuk mendapat surga, selesai kan,” papar Gus Baha.
“Tapi kalau saya merasa berjasa, ingin dihormati, tersinggung, dan lain-lain. Saya tidak sejenis itu, naudzubillah, kampungan!” pungkas Gus Baha.
Demikianlah penjelasan lengkep Gus Baha mengenai 3 amalan tolak bala pada Rebo Wekasan tepat bulan Safar.***