Jenis Dosa yang Bisa Putuskan Hubungan Doa Antara Anak dan Orang Tua Kata Gus Baha, Dosa Apakah Itu?

- 11 April 2023, 14:34 WIB
Gus Baha jelaskan dosa bisa putuskan bubungan anak dan orang tua
Gus Baha jelaskan dosa bisa putuskan bubungan anak dan orang tua /Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah

PORTAL SULUT – Artikel kali ini akan membahas tentang dosa yang bisa memutuskan hubungan doa antara anak dan orang tua menurut Gus Baha.

Dalam kajiannya, murid kesayangan Mbah Moen bernama Gus Baha, pernah menyampaikan terdapat satu dosa yang bisa membuat doa antara anak dan orangtuanya terputus.

Kata Gus Baha, sekalipun ia anak berbakti, doanya tidak akan sampai kepada orangtuanya, Lantaran anak melakukan dosa tersebut.

Baca Juga: Mustajab! Baca 2 Surah Ini dan Amalan Ini, InsyaAllah Semua Masalah Bisa Teratasi, Menurut Mbah Moen

Lantas dosa yang bagaimanakah itu, sehingga bisa memutuskan hubungan antara anak dan orang tua.

Sebagaimana dikutip Portal Sulut dari YouTube Berkah Nyantri, Gus Baha menjelaskan hal tersebut.

Menurut Gus Baha, doa anak yang terputus karena kekafiran.

Sehingga terputus hubungan syafaat mensyafaati.” Tapi jika tidak terputus kekafiran, maka anak bisa mensyafaati bapak,” jelasnya.

Sebaliknya, kata Gus Baha, bapak atau orangtua juga bisa mensyafaati anaknya, yang penting diikat oleh Iman.

Kata Gus Baha, Karena dalam satu hadis dijelaskan tentang anak yang terputus oleh kekafiran. Tapi kalau anak yang tidak terputus kekafiran maka masuk dalam ayat walladzina amanu wat taba'athum dzurriyyatahum biimanin al-haq nabihim dzurriyyatahum wa ma alasnahum min amalihim min syaiin.

"Orang Iman, yang kemudian oleh anak turunnya diteruskan imannya, maka anak yang surganya turun kelas D atau C nantinya diikutkan surga bapaknya yang kelas A, asal dibantu oleh Iman. Tapi sekali tidak Iman maka terputus, " kata Gus Baha.

Baca Juga: Berakit-rakit Kehulu, Berenang-renang Ketepian! 5 Weton Ditakdirkan Banyak Cobaan Namun Rezeki Melimpah

Gus Baha pun mencontohkan, misalkan bapaknya seorang alim allamah, anaknya bisa baca Wahab, atau Muin, mundur lagi takrib dan terakhir anaknya tidak bisa apa-apa. Misalkan sampai era generasi ketujuh anaknya kafir.

Anak yang bisanya cuma baca taqrib saja, surganya itu ke fathul wahab, karena bapaknya iman, maka anak tersebut diikutkan surga bapaknya atau mbah-mbahnya. Sebaliknya kalau tidak iman itu langsung terputus.

Diceritakan Gus Baha tentang kisahnya Nabi Nuh yang pernah berdoa keselamatan keluarganya sebelum badai dan banjir datang.

Doa Nabi Nuh pun diijabah oleh Allah SWT, namun tidak terhadap anaknya Nabi Nuh yang ikut tenggelam dalam banjir.

Ketika itu Nabi Nuh pun berdoa kepada Allah SWT dan mempertanyakan nasib anaknya yang wafat karena tenggelam.

Maka, dalam riwayat hadis, Allah SWT menjawab doa Nabi Nuh, bahwa anaknya telah kafir, maka sejatinya dia bukan lagi anak Nabi Nuh.

"Itu berarti kekafiran memutus tali keluarga. Tapi kalau tidak sampai kafir, misalnya seorang bapak nakal sering tidak shalat dan anaknya santri hafal Alquran, maka ia bisa mensyafaati bapaknya karena masih mukmin, " tutur Gus Baha.

Baca Juga: Semua Masalah Akan Tuntas! Baca 1 Kalimat Dahsyat Ini dan Kerjakan Secara Istiqomah, Kata Gus Baha

Apapun yang kita lakukan jangan sampai kita melakukan dosa kufur karena tidak bisa saling mensyafaati.

Demikian kajian singkat dari Gus Baha semoga bermanfaat.*

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x