Dan Allah sendiri sudah berfirman dalam kitab suci Al-Quran bahwa kerusakan-kerusakan di muka bumi juga perbuatan manusia.
Manusia yang berbuat kerusakan di bumi harus menanggung kerusakan yang ia buat sendiri.
Sebagai misal banjir, yang bagaimanapun adalah akibat dari kita yang sering buang sampah sembarangan.
Karena itulah menjadi masalah serta harusnya jadi bahan introspeksi diri ketika bencana alam menimpa umat manusia.
“Bisa saja itu sebagai hukum atau peringatan untuk manusia,” terang Gus Baha.
“Yang berbuat mungkar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” imbuh murid kesayangan Mbah Moen tersebut.
Gus Baha pun berucap kalau berdoa menolak bencana alam bukanlah doa yang pernah dipanjatkan waliyullah.
“Mohon maaf seperti gempa maupun banjir, maka itu sebagai peringatan manusia,” papar Gus Baha.
“Tidak usah sok berdoa untuk menolak musibah atau bencana alam yang terjadi itu,” lanjut kyai Rembang tersebut.
Justru tanpa bencana alam, manusia akan tetap senang bermaksiat serta berbuat zalim dan kerusakan.