Network
PORTAL SULUT - Dalam kehidupan di dunia ini, manusia hidup berdampingan dengan makhluk yang sering kita kenal dengan nama setan.
Para setan memang ada dan hidup disekitar manusia bahkan sejak zaman sebelum Nabi Adam diciptakan.
Dalam kepercayaan umat islam, jin, setan, dan iblis tertulis dalam Al-Quran.
Baca Juga: Gampang Itu Masuk Surga, Kata Gus Baha: Yang Sulit Itu Mendapatkan Status Ini!
Sehingga setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran.
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala". (Fathir : 5).
Sebagaimana melalui tausyiah Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada setan yang suka menganggu saat berwudhu.
Setan ini ketika orang akan berwudhu maka saat itulah dia akan menganggu seseorang ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, setan ini memiliki nama tersendiri dan tugas spesial menganggu orang saat berwudhu.
Dilansir Portalsulut.com melalui unggahan akun TikTok @Al_Barokah pada Selasa 31 Januari 2023 berikut penjelasan ustadz asal Banten ini.
“Ada setan yang namanya Walhan mengganggu orang wudhu, yang dimana membuat orang tersebut was-was setelah selesai wudhu. Contohnya baru saja selesai wudhu tapi dalam hati muncul “saya sudah wudhu belum ya?, wudhu saya ini batal tidak ya? Dan sebagainya,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
UAH menyebut, bahwa setan bernama Walhan ini, akan sangat genjar menganggu manusia ketika saat berwudhu sampai dengan melaksanakan sholat.
Dimana, Walhan menggoda dari wudhu, sampai takbiratul ikhram hingga pada salam.
Cara berlindung dari setan Walhan ini dengan meminta kepada Allah dengan penuh kekhusyukan.
Salah satu cara paling ideal dengan melakukan doa dengan cara membaca ta'awudz.
Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan, hal paling mudaj dilakukan ketika meminta perlindungan dengan memohon melalui bahasa yang mudah diucapkan.
UAH juga menegaskan ketika sedang berwudhu harus sebisa mungkin berkonsentrasi dalam setiap gerakannya.
Semisalnya mengusap wajah, saat itulah berharap kepada Allah agar diberikan pencerahan atas segala sesuatu dan dilindungi dari godaan setan yang terkutuk.
“Kemudian memohon meminta pertaubatan kepada Allah atas maksiat yang sudah diperbuat, dan taubat dengan dosa yang telah dilakukan di wajah, tangan, sampai ujung kaki atau sampai wudhu selesai,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Lalu dilanjut dengan doa setelah wudhu yang dapat dimaknai sebagai salah satu cara hamba Allah bertaubat kepada Allah.
“Oleh karena itu, jika wudhu kita benar mampu merasakan ketenangan saat membasuh bagian tubuh kemudian merasakan ketenangan ketika berdoa setelah wudhu, maka tidak ada peluang untuk setan mengganggu,” kata Ustadz Adi Hidayat.***
