Selanjutnya Ustadz Abdul Somad memberikan perumpamaan mengenai kejujuran dalam berdgaang yang beliau maksudkan.
"Ini barang bagus harganya sekian, ini barang kurang bagus harganya sekian, ini barang nggak bagus harganya sekian," kata Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Takut Rumah Tangga Hancur Oleh Orang Ketiga? Sedekah Seperti Ini Terang Gus Baha
Ustadz Abdul Somad menceritakan bahwa zaman dulu jika ada orang berdagang lalu menyebutkan ada barang yang tidak bagus maka akan ditertawakan dan tidak ada yang ingin membeli.
“ Zaman dulu menawarkan barang bahwa barang tersebut kurang bagus atau tidak bagus, ditertawakan,” ujar Abdul Somad
Namun, di zaman sekarang orang yang berdagang memakai sistem kejujuran seperti yang dicontohkan oleh Ustadz Abdul Somad sebelumnya malah yang paling laris.
"Sekarang jual buah sisupermarket memakai sistem ini, dan terbukti paling laris," ujar Ustadz Abdul Somad
"Ini buah mangga import, harganya sekian. Ini buah mangga lokal sedang, sekian. Ini buah mangga lokal agak bagus tapi banyak busuknya, sekian. Justru itu yang dipilih orang," lanjut Ustadz Abdul Somad kembali memberi contoh.
Adapun jika kita berdagang dengan tidak jujur, maka disaat pembeli mengetahui bahwa barang yang kita jual tidak bagus maka pembeli tersebut tidak akan lagi datang membeli barang kita, ungkap Ustadz Abdul Somad.
Adapun bila ada pedagang yang suka mencampur buah busuk, begitu buahnya dibeli, mereka akan kapok, dan itu untuk yang pertama dan terakhir mereka membeli, ungkap Ustadz Abdul Somad.