Namun ada ulama lain yang berpendapat bahwa hadith tersebut hanya merujuk dalam konteks keluarga.
Ada juga yang berkata ada konteks dari hadits tersebut yakni mengenai penguasa Romawi yang mangkat dan akan digantikan oleh putrinya.
Padahal banyak preseden di mana wanita menjadi pemimpin, bahkan bisa kita temukan dalam kitab suci Al-Quran, sebutlah Ratu Bilqis.
Baca Juga: Resolusi Tahun Baru 2023 dan Segala Hajat Terkabul, Berdoalah pada Waktu Ini Papar Gus Baha
“Kalau kita berkata bahwa kepemimpinan yang ditegaskan Al-Quran adalah dalam kehidupan rumah tangga, maka di luar itu tentu ukurannya adalah kemampuan, siapapun yang mampu [tanpa melihat jenis kelamin],” pungkas Quraish Shihab.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari buku Quraish Shihab Menjawab 101 Soal Perempuan halaman 197-198.
Wallahualam.***