Network
PORTAL SULUT – Artikel ini membahas cara membentuk akhlak agar terbiasa.
Secara istilah, akhlak dalam Islam yaitu sifat yang dimiliki seseorang, yang tercermin dalam perilaku orang tersebut.
Terkait dengan akhlak, Profesor dr. Quraish Shihab dalam tausiyahnya menjelaskan cara membentuk akhlak agar bisa terbiasa.
Baca Juga: Jangan Salah! Begini Penjelasan Makna Kata Kafir yang Sesungguhya, Menurut Quraish Shihab
Menurut Quraish Shihab banyak cara untuk membentuk akhlak.
Hal pertama yang dilakukan terlebih dahulu kata Quraish Shihab. adalah biasa disebut dengan takhalluq.
Adapun perbedaan antara akhlak dan takhalluq, kata Quraish Shihab, seperti contoh yang digambarkan oleh Imam Ghazali, dia berkata: akhlak yang baik itu Anda harus bersikap baik kepada anak yatim.
Menurut Quraish Shihab, hal tersebut tidak serta merta muncul, butuh latihan dan membiasakan diri untuk bersikap baik terhadap mereka.
Kalau pembiasaan ini berjalan dengan baik kata Quraish Shihab, akhirnya dia menjadi akhlak. Maka, pembiasaan adalah salah satu cara yang paling baik untuk membentuk akhlak.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kita Bisa Mengenal Allah SWT, Ini Penjelasan Quraish Shihab
Kemudian cara yang kedua adalah keteladanan. Jangan heran jika ada anak yang kelakuannya susah diatur, karena sering melihat kedua orangtuanya sering bertengkar.
Apa yang dilakukan orangtua akan menjadi keteladanan terhadap anaknya, karena keteladanan akan berpengaruh terhadap anak setitik demi setitik atau sedikit demi sedikit tanpa disadari.
Hal ini akan disadari oleh seorang anak bila ia sudah tumbuh dewasa, dan ini bagaikan sebuah penyakit.
Kemudian untuk cara yang ketiga adalah lingkungan. Apakah lingkungannya baik atau buruk? Kenapa, karena lingkungan mendorong sehingga terjadi akhlak.
Baca Juga: Quraish Shihab: Tanda-Tanda Kiamat Telah Nyata Adanya, Disaat Ini!
Dari ketiga cara tersebut, ada cara terakhir yang disebut dengan olah jiwa. Cara ini yang paling sulit dilakukan karena ini jalan yang ditelusuri oleh ulama tasawuf.
Kata para ulama tasawuf, ada yang namanya tasawuf falsafi, ada tasawuf akhlaqi, ada tasawuf yang menguraikan hal-hal teoritis, dan ada tasawuf yang intinya akhlak mulia.
Rasulullah SAW memberikan kepada kita teladannya. Beliau berakhlak dengan akhlaknya Tuhan Allah SWT. Caranya yakni dengan mempelajari asmaul husna, atau sifat-sifat Tuhan yang sangat mulia. Jika memungkinkan sifat-sifat tersebut dijadikan target kedepan.
Jika Anda tidak mampu meneladani sifat-sifat tersebut, maka teladanilah orang yang mampu meneladani sifat-sifat Allah SWT, seperti yang diteladani oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
"Akhlak itu baik diluar dan baik di dalam, “ kata Quraish Shihab dilansir Portal Sulut dari kanal Youtubenya, 15 Desember 2022.
Hampir semua nasehat nabi itu didahului dengan kata “jangan”.
Baca Juga: Kok Bisa Sering Dosa Zina Tapi Sholat Tetap Sah? Abi Quraish Shihab: Tapi 1 Hal Ini Menjadi Kendala
Janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling mencaci, janganlah kamu mengambil hak orang, janganlah kamu menzalimi orang, janganlah kamu berbuat zina, dan lain sebagainya. Dengan mengingat pesan nabi maka bisa menjadi titik tolak pertama untuk menanamkan pembiasaan dalam membentuk akhlak.
Sementara untuk pengenalan akhlak yang lebih tinggi, para ulama tasawuf belajar mencapai akhlak yang luhur itu yakni dengan cara ma’rifah, atau mengenal Allah lebih dulu.
Caranya pun bisa dilakukan dengan berbagai macam tarekat dan lain sebagainya.
Demikianlah penjelasan Prof. Dr. Quraish Shihab tentang cara membuat akhlak agar terbiasa.
Semoga bermanfaat.***
Sumber: YouTube
