“Dualu saat belajar kitab Shohih Muslim, saya yang baca sendiri dan disimak. Saya biasa sorongan dan baca kitab di depan Mbah Moen,” tutur Gus Baha.
Hal tersebut sebagaimana dinukil Sulut Network dari nu.or.id yang diakses 13 Oktober 2022.
“Jadi saya percaya diri saja baca kitab di sini. Di depan Mbah Moen saya berani,” imbuhnya tatkala lagi membedah suatu kitab di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
2. Para santri diminta menulis teks khutbah Jumat lalu membacanya di depan guru
Cara lain Mbah Moen mendidik beliau adalah meminta para santri untuk menulis teks khutbah Jumat sekali waktu membacanya dalam waktu pendek.
“Dulu kalau Mbah Moen menguji santri maka diminta buat teks khutbah,” terang Gus Baha.
“Jika satu jam sebelum khutbah sudah siap, maka tandanya sudah hebat,” lanjut murid kesayangan Mbah Moen tersebut.
Metode mendidik santri Mbah Moen itu sangat selaras dengan pesan KH Hasyim Asyari yang merupakan pendiri Nahdatul Ulama.
Dalam kitab Adabul Alim wal Muta’alim, tercatat Kyai Hasyim meminta santri mentashih bacaannya kepada guru sebelum menghafal.