Kata Gus Baha: Dosa Ini Bisa Putuskan Hubungan Doa Antara Anak dan Orang Tua, Dosa Apakah Itu?

- 3 Desember 2022, 23:39 WIB
Kata Gus Baha: Dosa Ini Bisa Putuskan Hubungan Doa Antara Anak dan Orang Tua, Dosa Apakah Itu?
Kata Gus Baha: Dosa Ini Bisa Putuskan Hubungan Doa Antara Anak dan Orang Tua, Dosa Apakah Itu? /Foto dok.: YouTube/Najwa Shihab /

PORTAL SULUT – Murid Mbah Moen yaitu Gus Baha, dalam kajiannya pernah menyampaikan terdapat satu dosa yang bisa membuat doa antara anak dan orangtuanya terputus.

Kata Gus Baha, sekalipun ia anak berbakti, doanya tidak akan sampai kepada orangtuanya, Lantaran anak melakukan dosa tersebut.

Dosa apakah itu?

Baca Juga: Amalan Khusus Pengangguran! Lakukan Amalan1 ini, Pekerjaan dan Rezeki Lancar, Kata Ustadz Adi Hidayat

Dikutp Portal Sulut dari YouTube Berkah Nyantri, Gus Baha menjelaskan hal tersebut.

Menurut Gus Baha, Doa anak yang terputus karena kekafiran.

 Sehingga terputus hubungan syafaat mensyafaati.” Tapi jika tidak terputus kekafiran, maka anak bisa mensyafaati bapak,” jelasnya.

Sebaliknya, kata Gus Baha, bapak atau orangtua juga bisa mensyafaati anaknya, yang penting diikat oleh Iman.

Kata Gus Baha, Karena dalam satu hadis dijelaskan tentang anak yang terputus oleh kekafiran. Tapi kalau anak yang tidak terputus kekafiran maka masuk dalam ayat walladzina amanu wat taba'athum dzurriyyatahum biimanin al-haq nabihim dzurriyyatahum wa ma alasnahum min amalihim min syaiin.

"Orang Iman, yang kemudian oleh anak turunnya diteruskan imannya, maka anak yang surganya turun kelas D atau C nantinya diikutkan surga bapaknya yang kelas A, asal dibantu oleh Iman. Tapi sekali tidak Iman maka terputus, " kata Gus Baha.

Baca Juga: Tips Gus Baha Cara Mengatasi Pasangan yang Tidak Setia

Gus Baha pun mencontohkan, misalkan bapaknya seorang alim allamah, anaknya bisa baca Wahab, atau Muin, mundur lagi takrib dan terakhir anaknya tidak bisa apa-apa. Misalkan sampai era generasi ketujuh anaknya kafir.

Anak yang bisanya cuma baca taqrib saja, surganya itu ke fathul wahab, karena bapaknya iman, maka anak tersebut diikutkan surga bapaknya atau mbah-mbahnya. Sebaliknya kalau tidak iman itu langsung terputus.

Diceritakan Gus Baha tentang kisahnya Nabi Nuh yang pernah berdoa keselamatan keluarganya sebelum badai dan banjir datang.

Doa Nabi Nuh pun diijabah oleh Allah SWT, namun tidak terhadap anaknya Nabi Nuh yang ikut tenggelam dalam banjir.

Ketika itu Nabi Nuh pun berdoa kepada Allah SWT dan mempertanyakan nasib anaknya yang wafat karena tenggelam.

Maka, dalam riwayat hadis, Allah SWT menjawab doa Nabi Nuh, bahwa anaknya telah kafir, maka sejatinya dia bukan lagi anak Nabi Nuh.

 Baca Juga: Ingin Dapat Pahala Seumur Hidup! Kata Ustadz Adi Hidayat: Ajarkan Surah Ini kepada Anak!

"Itu berarti kekafiran memutus tali keluarga. Tapi kalau tidak sampai kafir, misalnya seorang bapak nakal sering tidak shalat dan anaknya santri hafal Alquran, maka ia bisa mensyafaati bapaknya karena masih mukmin, " tutur Gus Baha.

Apapun yang kita lakukan jangan sampai kita melakukan dosa kufur karena tidak bisa saling mensyafaati.

Demikian kajian singkat dari Gus Baha semoga bermanfaat.*

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x