Network
PORTAL SULUT – Seorang ahli tafsir yang juga pendidik, Prof. KH. Quraish Shihab mengatakan Islam memiliki tiga unsur ajaran pokok.
Quraish Shihab mengatakan Tiga ajaran yang dimaksud adalah Iman, Islam dan Ihsan atau akhlak.
Menurutnya, dari ketiga unsur ajaran tersebut, mempunyai pokok dan artinya masing-masing,
Baca Juga: Jangan Sembarang Pajang Foto Keluarga Di Rumah, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Dalam salah satu kajian, Quraish Shihab menjelaskan, bahwa Iman adalah ajaran yang berkaitan dengan hati seseorang. Artinya keimanan seseorang tidak bisa diukur sendiri dan hanya Allah SWT yang lebih tahu.
Mengenai hal itu, Quraish Shihab menyampaikan bahwa dalam ayat Al-Quran juga disebutkan 'Falaa Tuzakkuu Anfusakum (QS:An-Najm:53).
Artinya: "Jangan Kamu Menyucikan Diri Kamu, dengan berkata: Saya Mukmin".
Karena ukuran Iman hanyalah tuhan Allah SWT yang maha tahu. Tidak seorang pun bisa membuka hati orang, untuk melihat dia beriman atau tidak.
Sementara Islam itu sendiri ada tandanya diluar. Dikatakan seseorang beragama Islam karena dia menyebut dua kalimat syahadat dan melakukan sholat.
Islam sendiri adalah pengamalan, yang didalamnya terdapat amalan syariah yang berhubungan dengan tuhan Allah SWT. Seperti menjalankan sholat, menunaikan puasa, zakat dan lain sebagainya.
Lalu kemudian ada yang namanya Akhlak/Ihsan. Pengertian Akhlak sendiri yakni berarti mempunyai hubungan. Artinya hubungan Anda dengan pihak lain menjadi saling menyenangkan.
Seperti ketika Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai apa itu Ihsan, dan Nabi menjawab singkat. Dalam sabdanya Nabi berkata:
Baca Juga: Inilah Sedekah Paling Afdhol, Bagi Orang Tua yang Sudah Meninggal, Menurut Ustadz Abdul Somad
"An Ta Budullaha Kaannaka Tarahuu Fa In Lam Takun Taraahu Fa Innahu Yaraaka"
Artinya: Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalau engkau tidak dapat melihatnya, yakinlah bahwa Dia melihatmu.
Pengertian kata "Melihat-Nya" pasti setiap orang tidak akan bisa melihat Allah dengan mata kepala sendiri. Bahkan kata Quraish Shihab, sedangkan di akhirat kita tidak bisa melihat-Nya.
Namun, kata melihat bisa ditafsirkan melalui mata batin atau merasakan sifat-sifat Allah dalam hati Jika tidak bisa merasakan hal tersebut, setidaknya Anda harus tahu bahwa Dia selalu melihatmu.
"Bila seseorang merasa selalu diawasi, dilihat oleh Allah SWT, pasti perbuatannya akan baik, dan inilah disebut Ihsan, " ucap Quraish Shihab dilansir dari Kanal YouTubenya pada, Minggu, 28 Mei 2022.
Lanjut Quraish Shihab, bahwa Nabi menerangkan salah satu aspek untuk berhubungan dengan Allah, sebenarnya bisa dilakukan dengan banyak cara.
Dimana, manusia tidak hanya berhubungan dengan Allah tapi berhubungan juga dengan manusia, berhubungan dengan lingkungan disekitar, dan berhubungan dengan diri.
Sehingga itu, dalam menjalin sebuah hubungan terhadap siapapun semuanya harus baik tanpa terkecuali. Harus saling menyenangkan antara satu dan lainnya.
Para ulama merumuskan, bahwa Ihsan dalam hubungan seseorang manusia dengan orang lain yakni seakan Anda melihat diri sendiri pada sosok manusia yang Anda lihat.
Jika Anda tidak mempunyai Ihsan, maka ketika Anda melihat orang lain kelaparan, Anda akan berpikir dia orang lain dan bukan diri Anda.
Tapi jika Anda mempunyai Ihsan, Anda akan merasakan sebaliknya. Anda akan merasakan bahwa orang lapar tersebut adalah diri Anda. Itulah Ihsan atau Akhlak.
Ihsan terhadap sesama manusia. Ihsan dalam bahasa malaikat jibril, dalam bahasa Nabi muhammad SAW itu Akhlak.
Kata Akhlaq sendiri berbentuk jamak, dan tunggalnya khuluq. Kenapa jamak? Karena aspeknya bermacam-macam.
Ada khuluq terhadap tuhan, ada khuluq terhadap sesama manusia, ada khuluq terhadap lingkungan, ada khuluq terhadap diri sendiri, ada khuluq terhadap binatang dan lain sebagainya. Karena banyak, sehingga dinamai dengan sebutan kata Akhlaq.
Akhlak berasal dari kata Khuluq yang katanya seakar dengan kata khalaqa, atau makhluk. Dan makhluk itu adalah sesuatu yang wujud, apapun yang wujud itu dinamakan makhluk. Maka yang mewujudkannya dinamakan khaliq.
Baca Juga: Bolehkan Mengelap Air Wudhu Pakai Handuk? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad
Definisi kata Khuluq sendiri menurut para ulama, artinya yakni Malaka Ruhiyyah (Rohaniah) yang melekat wujudnya pada manusia dan menjadikan Anda melakukan sesuatu kegiatan dengan mudah.
Rasulullah SAW sendiri, menyatakan dirinya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang luhur.
Itu berarti Akhlaq yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW lebih luhur, lebih hebat, lebih sesuai, dan lebih mulia dari akhlaq yang diajarkan oleh nabi-nabi yang lalu.
Maka dari itu kata Nabi, sesuatu yang paling berat timbangannya di sisi Allah adalah Akhlak. Bahkan perkara ini lebih berat dari sholat, puasa, dan rukun islam lainnya.
Akhlak berbeda dengan iman. Karena bisa saja seseorang kelihatan Islamnya baik, sholatnya rajin, puasanya penuh, zakatnya banyak tapi Akhlaknya buruk.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Kalian tidak bisa menjadikan semua orang senang dengan materi yang kalian berikan kepada dia, tetapi kalian bisa menjadikan semua orang senang dengan akhlak kalian yang baik terhadapnya".
Baca Juga: Agar HidupTidak Merugi, Kerjakan 1 Amalan Ini, Kata Ustadz Abdul Somad
Artinya, memberi pemaafan kepada orang-orang yang minta, atau ucapan-ucapan yang baik yang anda ucapkan kepada yang minta, itu lebih baik daripada sedekah yang diikuti oleh ucapan buruk atau sikap yang buruk.
Nah, itulah penjelasan amalan agar kita bisa menyenangkan semua orang, dengan belajar memaknai Akhlak pada diri kita, Insya Allah bisa bermanfa'at.***
