Dari empat hal ini, kata UAH, hal pertama dan kedua adalah tentang rezeki dan kematian.
UAH menyebutkan, hal yang pertama ditetapkan Allah pada manusia ketika masih berada dalam kandungan adalah rezeki.
“Pertama yang ditetapkan rezekinya, dan yang kedua ajalnya (atau kematian),” papar UAH.
UAH mengatakan, rezeki manusia sudah ditetapkan sebelum lahir.
“Perhatikan kalimatnya, rezeki bersanding dengan ajal (kematian) anda bayangkan. Begitu janin terbentuk dalam kandungan usia empat bulan, ditiupkan ruhnya,” katanya.
“Begitu ruh masuk, ditetapkan empat hal. Pertama rezeki, kedua ajal,” imbuhnya.
Dijelaskan UAH, rezeki manusia itu bersanding dengan ajal atau kematiannya sendiri.
Maka menurut UAH, jika rezeki seseorang sudah selesai di dunia, ajal atau kematian akan segera menghampirinya.
“Karena itu dua-duanya (Rezeki dan ajal) bersifat gaib. Bayangkan kalau kemudian diberikan kabarnya. Rezeki selesai, ajal tiba,” ujar UAH.