Sering Melakukan Kebiasaan Jujur ini Tapi Dosanya Tidak Akan Diampuni Oleh Allah SWT, Ini Penjelasan Gus Baha

- 30 Agustus 2022, 13:48 WIB
Sering Melakukan Kebiasaan Jujur ini Tapi Dosanya Tidak Akan Diampuni Oleh Allah SWT, Ini Penjelasan Gus Baha
Sering Melakukan Kebiasaan Jujur ini Tapi Dosanya Tidak Akan Diampuni Oleh Allah SWT, Ini Penjelasan Gus Baha /Instagram/ @santrimilenialid/

 

PORTAL SULUT - Dalam sebuah tausiahnya Gus Baha menjelaskan tentang kebiasaan jujur namun dosa tidak diampuni oleh Allah SWT.

Perkataan jujur ini bisa membuat dosa besar dan bahkan tidak bisa diampuni oleh Allah SWT kata Gus Baha.

Gus Baha mengatakan kebiasaan jujur merupakan salah satu perbuatan terpuji dalam Islam, namun ada kebiasaan jujur yang dapat membuat dosa tidak bisa diampuni.

Baca Juga: Ini Jadwal Seleksi PPPK 2022, Siapkan Berkas-berkas Ini

Sifat jujur memanglah merupakan salah satu perbuatan terpuji di dalam Islam, Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa tidak semua kejujuran dianggap perilaku terpuji.

Secara umum, jujur merupakan sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian sikap antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.

Artinya, seseorang dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu yang sesuai dengan sebenarnya, disertai tindakan yang seharusnya.

Ternyata ada satu kejujuran yang dianggap perbuatan tercela dan dosa tidak diampuni oleh Allah SWT.

Hal itu pernah dijelaskan oleh Gus Baha dalam kajiannya, mirisnya perbuatan ini sering dilakukan oleh banyak manusia.

Namun Jarang orang yang sadar bahwa dosa tidak akan diampuni oleh Allah SWT.

Lalu perbuatan apakah yang dimaksud tersebut? berikut ulasannya.

Menurut Gus Baha, ada perbuatan dosa yang justru membuat seorang manusia tidak diampuni lagi oleh Allah SWT.

Gus Baha menjelaskan, hal itu berdasarkan hadits shahih Nabi Muhammad SAW.

“Ini hadits shahih! semua umatku diampuni Allah SWT, kecuali orang yang memperlihatkan maksiatnya,” ucapnya menerangkan hadits tersebut.

“Misalnya orang yang berzina di jalan, maling terang-terangan,” tambahnya menegaskan.

Perbuatan itu bukan hanya dosa zina dan maling saja.

Adapun dosa yang dengan sadar diceritakan kepada orang lain, termasuk perbuatan dosa yang begitu fatal.

Baca Juga: Miss V Bengkak Pertanda Ada Penyakit Serius Ini, Kenali Penyebabnya Kata dr. Saddam Ismail

Gus Baha menegaskan kalau kebiasaan jujur yang dosa tidak akan diampuni Allah SWT itu, setelah melakukan dosa lalu diceritakan ke orang lain.

“Habis berzina cerita ke orang, habis maling cerita ke orang. Itu malah tidak diampuni!,” tegasnya menyatakan.

Menurut Gus Baha perbuatan tersebut padahal sudah ditutupi oleh Allah SWT, namun manusia itu sendiri yang ingin pamer.

Dengan hal inilah perbuatan jujur yang tidak diampuni lagi oleh Allah SWT.

Ada orang bertanya “Gus ini hadits apa? kan aneh, orang berdosa cerita dosa itu kan jujur, dalam satu sisi statusnya kan jujur, tapi malah tidak diampuni,” tanya orang tersebut.

Lalu Gus Baha Menjawab.

“Yang Menutupi, tidak jujur, suci, diampuni! ucapnya menegaskan.

Dalam Islam melarang kita untuk membuka atau menceritakan aib sendiri setelah Allah menutupinya. Hal ini sesuai dengan sebuah riwayat.

Telah mengabarkan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari anak saudaraku Ibnu Syihab dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, dia mengatakan, “Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan, “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Setiap umatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu misal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk)”.

“Pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya (berupa perbuatan buruk)”.

“Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”.

“Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh,” (HR. Bukhari no. 6069 dan Muslim No. 2990).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah mengatakan: “Al Mujaahiriin adalah orang-orang yang menunjukkan bahwa ia telah berbuat maksiat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.”

Rasul bersabda, “Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat)”.

Baca Juga: dr. Silvia Utomo Ungkap 3 Manfaat Mastrubasi Bagi Wanita

“Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata:

“Wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu padahal Allah telah menutupnya dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya,” (HR Bukhari Muslim).

Artikel ini dilansir dari kanal YouTube Berkah Nyantri dan berbagai sumber pada 29 Agustus 2022. Semoga bermanfaat.***

Editor: Cadavi Lasena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah