Network
PORTAL SULUT - Perkembangan zaman yang semakin canggih, kadangkala kita sering melihat pertunjukan ilmu kebal yang diunggah lewat media sosial.
Bahkan berbagai macam perguruan pun ikut tersorot, agar bagi yang meliriknya dapat bergabung dan mempelajari ilmu kebal tersebut.
Terkait dengan hal ini, Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya memberi pandangan mengenai hukum mempelajari ilmu kebal dan tenaga dalam.
Baca Juga: Seperti Zina Jika Lakukan Hubungan Suami Istri Dengan Cara Ini, Ungkap Ustadz Abdul Somad
Menyikapi permasalahan seperti ini, Buya Yahya menitikberatkan pada cara belajar daripada ilmu kebal tersebut.
Buya Yahya mengatakan bahwa yang perlu kita cermati adalah bagaimana proses pembelajaran ilmu kebal tersebut.
Dalam pandangan Buya Yahya, bila nanti ada orang yang melibatkan doa - doa agar dia dapat ikut berperang maka hal itu biasa saja.
“Kalo orang membaca doa agar dia nanti bisa perang berjaya, sah-sah saja,” pungkas Buya Yahya. Dikutip PortalSulut.com dari unggahan video YouTube Buya Yahya pada Jumat, 26 Agustus 2022.
Akan tetapi, berdasarkan hal itu maka ada yang perlu kita perhatikan mengenai konsep yang sebenarnya.
Misalnya, pada zaman Nabi dahulu kata Buya Yahya kalau orang ikut berperang itu karena ingin mati syahid.
"suatu ketika ada orang berkata, Ya Rasulullah aku ingin mati syahid, maka berperang lah engkau di paling depan,” ungkap Buya Yahya.
Namun saat orang tersebut berperang tapi tidak mati ia pun kembali mendatangi Rasulullah SAW dan mengeluh bahwa dia tidak sampai gugur secara syahid.
Maka kemudian Baginda Nabi pun kembali menyuruhnya berperang dibarisan paling depan.
Hal menarik dalam peristiwa tersebut adalah, bila belum ditentukan oleh Allah SWT untuk meninggal di medan perang maka hal itu tak akan terjadi.
Bukan berarti karena ilmu kebal yang diyakininya itu yang menyebabkan ia masih tetap hidup.
Baca Juga: Saat Hendak Berhubungan Suami Istri, Jangan Lakukan 2 Hal Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
"Kalo belum waktunya mati, kau tidak akan mati, nggak pake ilmu kebal dia,” ungkap Buya Yahya.
Berdasarkan hal itu, Buya Yahya menyarankan agar kiranya segera melupakan mengenai ilmu kebal ataupun ajarannya tersebut.
Menurutnya, kalau kita ingin mengamalkan suatu amalan maka niatkan itu semua karena Allah semata.
“Hal ini karena kita ingin mengamalkan amalan karena Allah,” ucap Buya Yahya.
Kemudian jika suatu amalan yang kita lakukan ternyata menjadikan diri kita kebal, maka hal ini menurut Buya Yahya adalah sesuatu yang berbeda.
Maksudnya bisa jadi yang terjadi adalah atas kekuasaan Allah SWT, bukan karena ilmu kebal sebagaimana yang diketahui oleh kebanyakan orang.
Untuk itu sebagai hamba yang meyakini akan keesaan Allah SWT, sebaiknya perlu berhati - hati dalam penentuan keputusan.
Jangan sampai karena sebuah niat, kita malah terjerumus pada dosa besar yakni menyekutukan Allah SWT.
Itulah pandangan Buya Yahya terkait ilmu kebal yang belakangan ini selalu menjadi perbincangan hangat didalam masyarakat.***
