Ternyata Ini Maksud Mengapa Allah Tidak Menampilkan Wujudnya? Ustadz Khalid Bassalamah Beri Alasannya

- 17 Agustus 2022, 17:19 WIB
Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid Basalamah /Tangkap layar YouTube Khalid Basalamah Official

PORTAL SULUT- Sering ketima kita mendegar sebuah pertanyaan dasar mengenai ketuhanan.

Maka akan dimulai dengan apa dan dimanakah tuhan berada?

Dalam Islam Pemahaman mengenai konsep ketuhanan terdapat ilmu aqidah/kalam.

Baca Juga: Ternyata Tidak Boleh Sembarangan Puasa di Hari Jumat, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dalam artikel kali ini akan membahas mengenai pemahaman mengapa wujud Allah tidak terlihat?

Atau mengapa Allah tidak menapilkan rupa dan wuudnya?

Simak penjelasan berikut ini dari Ustadz Khalid Bassalamah soal alasan Allah merahasialan keberadaan dan wujudnya dari manusia.

Dilansir Portalsulut.com melalui akun TikTok @Candrafutra_r, pada Rabu 17 Agustus 2022 berikut penjelasan Ustadz Khalid Bassalamah.

Menurut Ustadz Bassalamah atau lebih beken dengan UKB, alasan mengapa Tuhan Allah tidak menampakan wujudnya karena ada alasannya.

Dalam suatu riwayat mengenai Rasullulah Nabi Muhammad menerima wahyu dalam surat  Al-Alaq ayat 1-5 dalam keadaan yang sanggat berat.

Saat itu pada malam ke-17 Ramadhan, yakni 6 Agustus 610 Masehi, Nabi Muhammad SAW didatangi oleh malaikat Jibril yang hendak menyampaikan wahyu pertama.

Siapa sangka bahwa pertemuan Nabi dengan malaikat Jibril itu justru menjadi pertemuan yang menyulitkan, menerima wahyu pertama itu pun dirasa seperti menghadapi kematian.

“Kenapa Allah ngak bisa  kelihatan? Kalau anda pernah mendengar riwayat Nabu Muhammad menerima waktu pulangh dari gua hira, menerima pertama ikra bissmillahirrohmanirrohim khalah itu selama 40 hari 40 malam ngak bisa bangun dari ranjang gemetara ketakutan,” ujar UKB.

Alasan mengapa Nabi Muhammad ketakutan sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.

Telah datang kepada saya Jibril dengan poster aslinya sebagai malaikat.

Dimana pun pandangan saya melihat atau memandangkan pandangan saya ke barat, ke timur, ke utara dan selatan, di  langit. Disanalah saya temukan badan Jibril memenuhi langit.

“Jibril dikaruniai oleh Allah 600 ekor sayap yang kalau satu sayapnya dikebaskan bumi ini maka akan hancur bumi ini, itu Jibril Alaihisalam, Nabi Muhammad ketakutan gemetar 40 hari 40 malam, karena melihat itu ketakutan luar biasa,” terang UKB.

Akan peristiwa itu kata UKB, hal tersebut menunjukan alas an mengapa manusia memiliki keterbatasan untuk menyaksdikan kekuatan Tuhan Allah sang maha pencipta.

Berdasarkan kajian para ulama, jika Allah menampakan wujud makhluknya yang gaib seperti malaikat kepada manusia, maka resikonya akan binasa, saking melihat kebesaran Allah dalam menciptakan malaikat.

Lalu bagaimana jika yang menampakan dirinya adalah sang maha penciptsa Allah?

“Kalau manusia diperlihatkan iblis oleh Allah, mungkin manusia akan mati melihatnya. Dari ada hal-hal yang Allah sembunyikan dari pandangan manusia karena berbahaya kalau mereka (manusia) tidak mampu manusia terbatas,” ungkap ustadz yang berasal dari Kota Makassar ini.

Bahkan UKB menerangkan, keterbatasan manusia pun terlihat pada saat ketika manusia tak dapat membedakan udara yang hirup mana yang berbahaya baginya dan mana yang tidak.

“Jadi jelas sekali konsepnya, bahwasanya kita tidak bisa melihat Allah Subhanawatallah,” katanya.

Baca Juga: Sering Dapat Suntikan dana Dan Bonus Besar, Rekening Shio ini Semakin membludak

Selain itu alasannya mengapa manusia tidak bisa kelihatan melihat Allah? dimana ketika seseorang malaksanakan shalat kita akan mengucapkan mengatakan Allah hu akbar atau Allah maha besar.

Dalam bahasa arab Allah hu Akbar memiliki arti sigab mubalaga, yang memiuliki arti sesuatu yang memiliki melampaui batas.

Dimaana kata UKB, ketika orang arab melihat sesuatu benda basar maka mereka akan mengatakan, kabir. Akan tetapi lanjutnya, jika pandangan orang arab tidak lebih besar darinya maka mereka akan menyebut akbar.

“Jadi kalau kita sedang mengunakan kalimat dalam shalat, Allah hu Akbar dalam grammar bahasa arab, ya dalam arti bahasa arab bahwasanya, saya mengakui Allah adalah zat yang maha besar, lebih besar dari dia lagi,” tuturnya.***

    

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x